Bird Box, Cara Lain Membentuk Ketegangan
Ada banyak cara untuk membentuk ketegangan di sebuah film. Mulai dari cerita, tokoh, suara, gambar, dan lain sebagainya. Bird Box adalah salah satu film yang punya cara lain untuk membentuk ketegangan. Bird Box adalah sebuah film post-apocalyptic thriller yang rilis pada tahun 2018 dan disutradarai oleh Susanne Bier. Film ini merupakan adaptasi novel keluaran 2014 dengan judul yang sama karya Josh Malerman. Film ini secara garis besar bercerita tentang seorang perempuan bernama Malorie yang diperankan oleh Sandra Bullock. Ia bersama 2 orang anak kecil, Girl dan Boy, harus melewati hutan dan sungai panjang dalam keadaan tertutup matanya untuk menghindari entitas supernatural yang bisa membuat orang bunuh diri ketika melihatnya. Lalu bagaimana review film Bird Box, selain cara membentuk ketegangan yang lain? Berikut pembahasannya;
Premis yang Menarik
Tidak ada kata yang lebih sederhana untuk Bird Box selain “menarik”. Bird Box sepertinya muncul dengan premis yang menarik dan khas. Premis mayor dari film ini adalah soal kiamat, bencana, dan sejenisnya yang sebenarnya mirip dengan banyak film lainnya. Tapi yang membuatnya berbeda justru premis minor yang dipilihnya. Dimana para tokohnya harus menutup mata untuk bisa bertahan hidup. Secara tidak langsung, premis minor ini sudah menciptakan ketegangan sendiri. Kamu pasti pernah menutup mata dan merasa bahwa hal yang paling menakutkan ada di dekatmu, bukan? Itulah kenapa premis minor ini menarik. Tanpa menutup mata kita sudah disuguhi ketegangan dan kengerian, apa jadinya ketika kita menutup mata dan tahu ada kengerian dibalik mata kita yang tertutup itu.
Selain soal premis tersebut, film ini juga punya cara penyampaian yang berbeda. Bird Box punya alur waktu yang sedikit melompat-lompat dari masa sekarang ke masa lalu. Karena alur yang melompat-lompat itu, Bird Box jadi memiliki banyak teka-teki yang tersebar, baik di masa sekarang maupun di masa lalu. Di masa depan misalnya, kita akan disodori beberapa teka-teki kecil tapi penting yang cukup membuat kita bertanya-tanya. Bukan hanya di masa depan, di masa lalu pun juga ada beberapa teka-teki yang bobotnya lebih berat dari teka-teki di masa depan. Lalu teka-teki yang ada di masa lalu itu juga berhasil dijawab dengan tuntas dan sedikit demi sedikit membuka puzzle lain dan merangkai cerita. Sama halnya dengan teka-teki yang ada di masa lalu. Tidak ada satu hal pun yang menggantung kecuali 2 hal. Tapi lebih baik saya tak mengatakannya, nonton saja. Nah, teka-teki yang banyak dan di akhir film kebanyakan berhasil dituntaskan membuat cerita menjadi semakin kuat.
Cara Membentuk Ketegangan yang Lain
Jika kamu menonton Bird Box, kamu akan disuguhi banyak sekali adegan dengan ketegangan yang memacu adrenalin. Tak cuma itu, ketegangan yang ada di film ini tak selalu ditunjukkan dengan emosi-emosi besar dan menakutkan. Tapi dengan cara lain dan lebih berwarna. Misalnya di salah satu adegan, kamu tidak akan disuguhi ketakutan. Tapi kamu akan tetap merasa takut dengan cara yang lain. Nah, meskipun adegan yang “menakutkan” itu banyak, tapi ketegangan yang dimunculkan dalam film ini tidak sembarangan. Si sutradara seolah meletakkan ketegangan pada waktu dan momen yang tepat. Ia juga menunjukkan ketegangan dengan bentuk yang lain, tapi tetap mempertahankan esensi dari ketegangan tersebut, yakni membuat adrenalin meningkat. Bukan hanya itu, intensitas kengerian dan ketakutan para tokohnya juga ditunjukkan dengan tepat. Tidak lebih dan tidak kurang.
Bird Box is Fully Emotional
Setelah kita bicara soal ketegangan, intensitas, dan teka-teki, kita juga harus bicara soal muatan emosi yang ada di film Bird Box ini. Film ini sangat emosional. Dalam beberapa adegan, hatimu seolah dikoyak dengan adegan-adegan yang sebenarnya biasa, tapi bisa membuat kita tersentuh. Bukan hanya itu, 2 tokoh anak kecil ini juga akan memberikan ketegangan dan efek emosional tersendiri. Intinya emosi kalian bisa jadi akan dipermainkan dalam film ini.
Secara garis besar, film Bird Box memberikan pengalaman menonton film thriller yang baru. Film ini rasa-rasanya juga hampir mirip dengan A Quiet Place, hanya jika A Quiet Place tak boleh ada suara, maka Bird Box tak boleh melihat. Meskipun ada beberapa peristiwa yang tak selesai, seperti akhir cerita setiap tokoh, film ini tetap berhasil membuat saya yang menonton rela tak beranjak selama 2 jam lebih.
Kalau soal permainan para aktornya? Terutama Sandra Bullock, akan kita bahas pada artikel yang lain. Lalu kalau soal nilai yang tepat untuk film ini, rasanya 7.5 dari 10 adalah angka yang tepat untuk Bird Box. Kalau menurutmu? Tulis komentarmu di bawah ini ya!