Three Billboards Outside Ebbing Missouri; Untungnya Berwarna

Three Billboards Outside Ebbing Missouri

Mungkin banyak dari kamu yang belum menonton Three Billboards Outside Ebbing Missouri. Nggak heran sih, buat “pasar” yang kadang kurang ajar, film-film kayak gini dibilang nggak berkualitas atau membosankan. Padahal bukan soal filmnya yang nggak berkualitas, tapi penontonnya yang nggak punya perangkat yang tepat untuk menikmati sebuah film. 

Ini baru soal filmnya, belum soal permainan Frances McDormand di Three Billboards Outside Ebbing Missouri. Kalau kamu adalah orang yang suka atau menganggap bahwa akting yang bagus itu yang bisa menangis tersedu sedan, bikin kamu merengek-rengek setelah menonton, maka Frances McDormand jauh dari kata bagus. Tapi kalau kamu punya anggapan lain tentang akting, bahwa akting juga soal menunjukkan sisi kemanusiaan si tokoh dengan baik, kamu akan mendapatkan poin menarik dari permainan Frances. Agak susah memang menikmati permainan Frances kalau tidak punya pisau bedah yang tepat. Tapi permainannya menarik, kenapa? Baca sampai habis biar khasanah pikiranmu terbuka. 

Three Billboards Outside Ebbing Missouri

 

 

Gelap? Enggak, Berwarna kok! 

Hampir semua orang yang kami temui setelah setelah menonton Three Billboards Outside Ebbing Missouri mengatakan kalau permainan Frances McDormand begitu gelap dan sulit dinikmati. Kami sepakat dan tidak. Kami sepakat bahwa permainan Frances McDormand itu gelap. Tapi kami tidak sepakat kalau permainan Frances McDormand tidak bisa dinikmati. 

Begini, kalau diperhatikan di awal, tokoh ini memang punya kesan gelap yang sangat kuat. Tokohnya seperti hanya punya satu warna, hitam saja. Tapi coba perhatikan baik-baik, hitam yang dimainkan Frances McDormand punya gradasi. Di satu waktu hitamnya kadang sangat hitam, di satu waktu hitamnya terlihat sedikit abu-abu. itu di bagian awal yang kata banyak orang begitu gelap. Tokohnya tetap bisa hidup dan menarik. 

Misalnya bisa kalian lihat di adegan pertama Three Billboards Outside Ebbing Missouri, ketika Frances melewati tiga billboard, lalu terpikir untuk mengiklankan kasus anaknya. Perhatikan bagaimana ia memainkan respon atas billboard tersebut, lalu menjalankan pikirannya dan berekspresi. Di awal kesan tokohnya terlihat gelap dan dingin. Lalu ketika melihat billboard, kita bisa melihat warna yang agak cerah muncul di matanya, lalu perhatikan baik-baik gerakan kepala yang naik ke atas dengan cepat. Ditambah lagi dengan tempo yang terasa naik dengan laku jari yang digigit. Perubahan tempo dan kecenderungan gerakan tubuh inilah yang kami tangkap sebagai permainan yang berwarna. Gelap yang dimunculkan Frances jadi condong ke terang, tapi tetap terasa gelap. 

Analoginya seperti ini; tokoh Mildred Hayes yang dimainkan Frances seperti sedang ada di sebuah ruangan yang gelap dan dingin. Lalu perlahan sorot cahaya matahari menembus salah satu tembok yang berlubang dan memberi sedikit terang serta kehangatan di ruangan yang gelap dan dingin itu. Cahaya itu tak mendominasi kegelapan yang ada, tapi kemunculannya yang sedikit memberikan kesan hangat yang cukup kuat. Ini yang kami sebut sebagai sebuah permainan yang berwarna. 

Adegan lain yang membuat permainan Frances tidak hanya gelap adalah ketika ia baru pulang dan ada Pastur di rumahnya. Kita bisa melihat di awal adegan tersebut Frances terlihat cerah. Nada dialog yang dipilih bahkan sangat cerah. Mendominasi ruang gelap dari tokoh ini. Tapi ketika ia melihat ada Pastur disana, warnanya dengan cepat kembali menjadi gelap dan dingin. Setelah itu ia menjalankan emosi dan responnya dengan dingin.

Perhatikan baik-baik perubahan tempo nada bicara dan laku di awal adegan tersebut dengan setelah ia melihat ada Pastur. Temponya yang awalnya cenderung cepat dan ringan berubah menjadi sedikit melambat dan tajam. Lalu ketika ia mulai berdialog dan menyatakan ketidaksetujuan atas apa yang dikatakan oleh si Pastur, tempo yang cenderung cepat dan warna yang cenderung terang tadi perlahan berubah menjadi lambat, yakin, tajam, dan kembali ke gelap. Kami pikir perjalanan emosi ini sesuai dengan bangunan tokoh yang tidak menerima pendapat apapun atas apa yang dilakukannya untuk mengungkap siapa pembunuh anak perempuannya. 

Three Billboards Outside Ebbing Missouri

 

 

Ia tidak seketika meledak-ledak karena yang dihadapinya adalah Pastur. Bagaimanapun Pastur adalah pemuka agama yang dihormati. Ia harus menunjukkan rasa hormat itu tapi sekaligus menekankan pada si Pastur untuk tidak mencampuri keputusan dan urusannya.  Sekali lagi, tidak gelap, tapi malah cenderung terang di adegan ini. 

Adegan berwarna lainnya di Three Billboards Outside Ebbing Missouri terjadi ketika Mildred bertemu dengan dokter gigi. Kita bisa melihat di awal tidak ada kesan gelap dan dingin yang muncul. Biasa saja, tidak terlalu terang, juga tidak terlalu gelap. Lalu perhatikan ketika Mildred merespon tiap dialog si dokter dan bagaimana matanya melihat ke arah dokter ketika si dokter sedang tidak melihatnya. Kita bisa menangkap dalam kepala Mildred sedang berjalan sebuah kecurigaan. Ia tak ingin mengamini kecurigaan tersebut, tapi apa yang ditakutkannya terus terjadi. Kita bisa melihat proses berpikir macam itu dari matanya. Lalu saat si dokter berkata bahwa Bill memiliki banyak teman baik di kota, Mildred seketika percaya bahwa kecurigaannya benar. Hingga akhirnya ia melubangi tangan si dokter. 

Perjalanan pikiran dan perasaan itu menarik. Jika kita merepresentasikan perjalanan pikiran dan perasaan Mildred, kita bisa melihat warna yang netral di awal, lalu perlahan berubah menjadi gelap, hingga akhirnya benar-benar menjadi kembali gelap dan dingin. Hal lain yang menarik dari adegan ini adalah Frances tetap menunjukkan sisi kemanusiaan dari si tokoh dengan tidak menunjukkan kesan gelap dan dingin pada si dokter di awal. Karena nyatanya si dokter tidak ada masalah sama sekali dengan Mildred di awal. Kesan gelap dan dingin sekali lagi hanya dimunculkan ketika seseorang mengusik tujuan Mildred. Kalau seandainya Mildred dari awal menunjukkan kesan gelap, maka ia akan jadi kurang manusiawi. Tokohnya jadi terlalu datar, monoton dan terlalu gelap. 

Perjalanan emosi yang menarik lainnya terjadi saat Mildred diinterogasi oleh Bill. Di adegan ini kita melihat pola yang terbalik. Di awal ia terlihat gelap dan dingin. Karena ia tahu dari awal ia dipanggil untuk interogasi, visi utama tokohnya akan diganggu oleh Bill. Mildred berusaha mempertahankan visinya. Tapi semua berubah dengan baik saat Bill tetiba muntah darah. Kesan gelap yang awalnya muncul berubah menjadi warna lain. Tidak terang, tapi jadi muncul sisi kemanusiaannya yang lain yakni rasa belas kasihan atas kondisi Bill. Bahkan cenderung tersentuh dan hangat. Inilah salah satu contoh dimana Frances tetap membuat tokoh ini manusiawi.  

Kami rasa gelap dan dingin menjadi warna dasar dari tokoh ini. Lalu sorot cahaya dari luar yang masuk sesekali membuat tokoh ini tak sepenuhnya gelap. Ia tetap gelap, tapi sudut-sudut yang lain dari tokoh terang. Kadang sangat terang, kadang sedikit terang. 

 

Three Billboards Outside Ebbing Missouri dan Penggerak yang Tepat

Selain berwarna apalagi yang membuat permainan Frances menarik? Kami rasa soal motor utama yang tepat dari tokoh ini. Kami menangkap bahwa penggerak utama dari tokoh ini adalah perasaan bersalah atas kematian anaknya. Ia tak ingin dihantui perasaan bersalah itu. Karena tak ingin dihantui perasaan bersalah itu, ia memasang billboard. Billboard kemudian menjadi pengharapan Mildred dan satu-satunya cara untuk mengakhiri perasaan bersalahnya. 

Motor yang tepat itu juga membuat peletakan tiap kawan main Frances tepat. Jika kalian perhatikan betul, musuh utama Mildred bukanlah polisi, atau warga yang tidak setuju. Tapi justru dirinya sendiri. Warga dan polisi hanya akan menjadi musuh ketika menghalangi pengharapan terakhirnya. Itu kenapa pada tiap adegan ketika ia bertemu dengan warga lain, akan selalu muncul warna yang lain. Tidak gelap dan dingin. Tapi saat si warga itu berusaha menghalangi tujuannya, seketika mereka akan jadi musuh Mildred. 

Dari permainan Frances di Three Billboards Outside Ebbing Missouri ini kita belajar bahwa motor utama tokoh wajib kita temukan. Warna dasar tokoh juga wajib kita pegang. Kemudian orang-orang yang lalu lalang di depan si tokoh harus kita perlakukan sesuai dengan warna dasar dan motor utama tokoh. Hal itu membantu memunculkan permainan yang dinamis dan menarik. 

Terima kasih, viva aktor!

About The Author