Man on the Moon; Haruskah Aktor Punya Ciri Khas?
Man on the Moon adalah salah satu film Jim Carrey yang berhasil membuatnya mendapatkan cukup banyak penghargaan. Salah satu yang paling prestise adalah Golden Globe dan nominasi di Screen Actors Guild Award. Meskipun di tahun yang sama ia tidak berhasil masuk Oscar. Di dalam film Man on the Moon ini Jim Carrey memerankan seorang tokoh yang benar-benar ada di dunia nyata bernama Andy Kaufman. Ia adalah seorang komedian yang populer di era tahun 80an.
Sejauh yang kami tahu juga, Man on the Moon adalah satu-satunya film dimana Jim Carrey memerankan tokoh biopic. Nggak tahu juga kalau ternyata ada film yang lain. Mungkin kalau ada kamu bisa menambahkannya di kolom komentar. Anyway, salah satu alasan yang membuat kami mau menonton film ini adalah film dokumenter Jim & Andy: The Great Beyond Featuring a Very Special, Contractually Obligated Mention of Tony Clifton. Di dalam film itu diperlihatkan bahwa Jim sepenuhnya menggunakan Method Acting. Ia hampir tidak pernah keluar dari karakter. Menarik melihat proses penciptaannya itu. Tapi bagaimana capaiannya?
Capaian Jim di Man on the Moon
Kalau kita bicara soal capaian Jim di Man on the Moon, maka kita patut acungi jempol dan merasa bahwa memang pantas Jim mendapatkan Golden Globe tahun itu. Di dalam film ini Jim Carrey berhasil menjadi Andy Kaufman yang memiliki banyak persona. Jika kamu perhatikan baik-baik, setidaknya ada 3 persona utama dari Andy Kaufman selain diri Andy sendiri. Pertama adalah Latka, kemudian ada Tony Clifton, dan yang ketiga adalah Andy Kaufman di depan kamera. Jadi Jim Carrey sebenarnya menciptakan 4 karakter. Latka, Tony Clifton, Andy di depan kamera, dan Andy di belakang kamera.
Dari 4 tokoh tersebut, kami menemukan hal menarik di penciptaan tiga tokoh yang pertama. Misalnya di Latka. Di adegan awal, kamu sudah bisa melihat capaian Jim Carrey secara gamblang. Pandangan matanya berubah jadi lebih melotot, pundaknya jadi lebih naik, lehernya lebih maju ke depan, suaranya juga sangat berubah menjadi sangat cempreng dan kecil, caranya memainkan mulut juga berubah drastis, tempo tubuh dan bicaranya berubah, bahkan pada cara memandangnya pun juga berubah.
Lalu kalau melihat Latka di adegan setelah itu, dimana ia mulai berjalan, berhadapan dengan banyak orang, berdiri di atas panggung, maka cara berdirinya terlihat berbeda. Punggungnya terlihat agak ditarik ke belakang. Kemudian cara berjalannya berbeda dimana terlihat kalau kakinya agak dibuka lebar ketika ia sedang berjalan. Lalu cara memainkan tangan sebelah kanannya juga berbeda dimana ia terkadang menegangkan tangan bagian kanannya dan memainkan jari kelingkingnya lebih sering dari jari yang lain. Jika kita melihat dari capaian fisiologis, maka capaian Jim untuk tokoh Andy Kaufman dengan persona Latka sangat signifikan.
Itu untuk Latka. Jauh lebih menarik lagi ketika membahas Andy Kaufman dengan persona Tony Clifton. Kurang lebih sama seperti Latka, ketika ia menjadi Tony Clifton secara fisiologis Jim Carrey sangat berubah. Warna suaranya jadi lebih cempreng, serak, dan menyebalkan. Tempo bicaranya juga jadi jauh lebih cepat dan sembarangan. Lehernya lebih maju ke depan, jauh lebih maju dari pada Latka, dan pundak yang diangkat naik dan membuat bentuknya mirip kura-kura. Jika dibandingkan dengan Latka, yang kita masih bisa melihat Jim Carrey sebagai Latka, Tony Clifton sebaliknya. Dengan kacamata hitam, rambut seperti Elvis Presley, tambahan make up, badan yang sedikit gemuk, sama sekali tidak tersisa bentuk fisik Jim Carrey sedikit pun.
Kemudian saat menjadi Andy Kaufman sebagai persona Andy Kaufman di depan kamera, jarak antara Jim Carrey dan Andy Kaufman semakin dekat. Artinya, tidak ada capaian fisiologis yang sangat signifikan. Warna suara berubah sedikit, cara berjalan berubah sedikit, beberapa laku tubuh bahkan tidak berubah.
Dan ketika kita melihat Andy Kaufman sebagai Andy Kaufman sendiri, bukan di depan kamera, artinya ia di dunia nyata, kita melihat Jim Carrey seutuhnya. Hampir tidak ada capaian fisiologis yang berarti. Tidak ada bentuk fisik yang berubah signifikan. Warna suaranya masih sama, cara tertawa, cara melihat, cara berjalan, semuanya masih seperti Jim Carrey yang biasa kami lihat di film-filmnya yang lain.
Jadi kalau kami urutkan hasil ciptaan Jim Carrey dari yang terjauh ke yang terdekat dengan persona Jim Carrey sendiri, maka Tony Clifton ada di urutan pertama sebagai yang paling jauh. Lalu ada Latka di urutan kedua, Andy Kaufman di depan kamera pada urutan yang ketiga, dan Andy Kaufman di kehidupan di luar kamera sebagai yang paling dekat dengan Jim Carrey. Untuk yang terakhir kami bahkan agak ragu untuk menyebut ada ciptaan fisiologis, karena terlihat sangat mirip dengan Jim Carrey. Lalu apa masalahnya?
Oke, perlu kamu pahami kalau Andy Kaufman dengan banyak persona yang dimilikinya itu tetap seorang Andy Kaufman yang bukan Jim Carrey. Ia jelas jauh berbeda dengan Jim Carrey. Dari dimensi sosiologis, fisiologis, hingga psikologis pun jelas berbeda dengan Jim. Maka seharusnya tetap ada manusia yang baru, yang bukan diri si aktor, atau dalam hal ini, karena Man on the Moon adalah film biopic, maka harus mendekati Andy Kaufman yang asli. Sayangnya, hal itu tidak bisa didapatkan pada ciptaan Jim Carrey ketika ia menjadi Andy Kaufman di luar kamera. Memang Jim tetap berhasil menciptakan persona lain dari Andy Kaufman. Tapi kami rasa Jim tidak cukup berhasil menciptakan si Andy Kaufman yang menjadi asal muasal tiga persona yang kami sebutkan di atas.
Kami rasa salah satu alasannya adalah karena Jim, dalam film Jim & Andy tidak berhasil menemukan Andy yang sebenarnya. Ia hanya menemukan Andy dari sudut pandang orang lain seperti ayahnya, mantan pacar Andy, sahabatnya Bob Zmuda, managernya, dan beberapa orang yang berada di luar Andy Kaufman. Jim sepertinya tak ingin menciptakan Andy Kaufman berdasarkan pandangan orang lain karena itu jadi Andy Kaufman yang diharapkan orang-orang. Bukan Andy Kaufman yang asli. Prinsip ini menarik untuk kita bahas. Bahwa ketika kita menciptakan tokoh biopic yang sudah meninggal, bagaimanapun kita harus menciptakan si tokoh semirip mungkin. Tapi bukan hanya dari melihat footage dan menurut orang lain. Tapi benar-benar objektif menurut si tokoh itu sendiri. Tapi persoalannya, kalau tokohnya sudah meninggal, bagaimana? Dalam kasus ini Jim Carrey sepertinya memutuskan untuk tidak menciptakan Andy Kaufman yang asli.
Lalu bagaimana dengan permainan emosinya? Sama, ada 4 persona dengan capaian emosi yang masing-masing berbeda. Latka dan Tony ada di urutan pertama dengan emosi yang otentik meski tidak dalam. Karena bentuk fisiknya berubah, cara mereka menunjukkan emosi juga ikutan berubah. Meskipun hampir semua emosi yang ditunjukkan Tony dan Latka terkesan artifisial atau dibuat-buat. Mungkin memang itu yang terjadi pada Latka dan Tony. Karena ia tokoh buatan dan cenderung dibuat untuk ditertawakan atau tokoh komedi, maka cara mereka menunjukkan emosi hampir artifisial.
Lalu bagaimana dengan Andy Kaufman di depan kamera dan Andy Kaufman yang asli. Untuk Andy Kaufman di depan kamera, kami kurang lebih melihat otentisitas dari cara memainkan emosi yang mendekati Latka dan Tony. Meskipun tingkat otentiknya tidak setinggi Latka dan Tony. Tapi soal kedalaman, Andy Kaufman di depan kamera memiliki beberapa kesempatan untuk bermain emosi yang intens meski tidak sebanyak dan sedalam Andy Kaufman yang asli.
Kemudian pada Andy Kaufman yang asli, yang kami bilang mirip dengan Jim Carrey, kesempatan bermain emosi dalam, intens, dan kompleks lebih banyak muncul. Misalnya di adegan ketika Andy merayakan natal bersama para penontonnya, kita bisa melihat kebahagiaan dan keharuan yang teramat sangat. Emosinya intens, menarik, dan dalam. Tapi sayang, bentuknya tidak otentik. Kami melihat cara yang sama seperti Jim Carrey di filmnya yang lain, entah sebelum Man on the Moon, seperti The Truman Show, atau setelahnya seperti The Number 23, dan Eternal Sunshine of the Spotless mind.
Kasus yang sama juga terjadi ketika Andy sudah akan meninggal karena sakit kanker. Kami awalnya berharap ketika Andy masuk ke fase sakit kanker, kami akan melihat Andy yang asli dengan bentuk yang berbeda dari Jim. Sayangnya tidak. Di adegan-adegan terakhir Man on the Moon itu kami masih melihat Jim Carrey dengan cara menjalankan emosi yang sama seperti Jim di filmnya yang lain. Sekali lagi, meskipun intens, tapi cara menunjukkan emosinya tidak otentik.
Jadi dalam keseluruhan permainan Jim, ketika ia menjadi 3 persona yakni Tony Clifton, Andy Kaufman di depan kamera, dan Latka, kami hampir tak menemukan ciri khas permainan Jim. Sementara ketika ia menjadi Andy Kaufman di luar kamera, semua ciri khas permainan Jim keluar. Apakah itu bagus? Bisa jadi iya, dan bisa jadi tidak. Menurut kami sementara ini, aktor tidak seharusnya memiliki ciri khas dalam bermain. Ia seharusnya tidak memiliki bentuk yang itu-itu melulu yang dibawanya hampir pada semua tokoh yang ia mainkan. Bukan kah setiap karakter yang mereka mainkan berbeda? Tapi itu bisa jadi bagus jika kita melihat dari sudut pandang industri. Artinya, ia akan selalu memiliki pasar yang spesifik.
Esensi Tokoh yang Penting
Menurut kami, salah satu keberhasilan Jim Carrey di Man on the Moon adalah ketika ia berhasil menemukan esensi dari si Andy Kaufman itu. Kamu juga bisa mendapatkan esensi tokoh di adegan ketika ia diusir dari latihan meditasi. Pada adegan tersebut Andy berkata kalau;
“Aku hanya berpikir tentang dunia sebagai sebuah ilusi, dan kita tak boleh menganggap dunia terlalu serius”
Hal itulah yang kemudian membuat Andy berlaku seperti itu. Lebih banyak bercanda, bahkan hampir dalam semua waktu hidupnya yang diperlihatkan di film, Andy penuh dengan momen bercanda. Esensi itu yang berhasil ditemukan oleh Jim Carrey dan berhasil dipegang dengan baik oleh Jim sepanjang permainannya. Hasilnya, ia tahu kemana tokohnya harus dibawa pada setiap peristiwa. Esensi ini juga yang berhasil membuat permainan emosi Jim Carrey di adegan terakhir ketika ia berobat dan menemukan kalau pengobatan di Filipina itu hanya penipuan sangat menarik.
Ada hal lain lagi yang menarik di film Man on the Moon ini, yakni proses pencarian dan penciptaan karakter Jim. Di film Jim & Andy, kamu bisa melihat ia sepenuhnya menggunakan Method Acting atau tetap berada di dalam karakter selama shooting meskipun tidak sedang take. Hal yang membuat proses Method Acting Jim Carrey di Man on the Moon lebih menarik lagi adalah karena tokoh yang ia mainkan tak hanya 1. Ada setidaknya 4 persona yang harus ia mainkan. Dan kalau kamu melihat film Jim & Andy, Jim akan berubah menjadi si karakter yang dibutuhkan hari itu sepanjang waktu. Menarik dan pasti sangat melelahkan untuk si aktor.
Lalu apa yang bisa dipelajari dari proses dan film Man on the Moon? Coba kamu tulis di kolom komentar. Boleh yang di IG atau yang di bawah artikel ini.