Inglourious Basterds; Membedah Permainan Christoph Waltz

Inglourious Basterds

Kalau kita mau ngebahas soal Inglourious Basterds, maka bukan permainan Brad Pitt, meskipun ia mengubah aksen dan bentuk mulut, atau permainan Michael Fassbender, Eli Roth, dan Diane Kruger yang mungkin intens dan menarik yang akan kita bahas. Tapi permainan Christoph Waltz, si Hans Landa yang berkat permainannya di Inglourious Basterds, karirnya yang awalnya biasa saja, meledak dan mendapatkan kesuksesan tak terkira. 

Kita sendiri tahu kalau Christoph Waltz, setelah ini akan kita panggil Waltz aja, di Inglourious Basterds berhasil mendapatkan banyak sekali penghargaan. Bahkan ia menyapu bersih semua penghargaan dari  awarding besar seperti Oscar, Cannes, BAFTA, Golden Globe, dan Screen Actors Guild. Sekedar informasi aja nih ya, nggak semua aktor mampu mendapatkan penghargaan dari awarding-awarding tersebut. Jadi kalau ada yang berhasil mendapatkan penghargaan dari awarding tersebut sekaligus, di tahun yang sama, maka permainannya memang luar biasa menarik. Tapi sekarang pertanyaannya adalah kenapa? Kenapa permainan Waltz menarik di Inglourious Basterds dan apakah benar-benar sebagus dan sesempurna itu permainannya? Mari kita bahas! 

Selengkap Itukah Capaian Waltz di Inglourious Basterds?

Jawabannya, hampir. Kenapa? Lihat dulu beberapa video interview Waltz berikut ini dan pastikan kalian memperhatikan semua gerakan tubuh Waltz dan dengarkan baik-baik suaranya ya!; 

Lihat juga video ini; 

Sudah? Lalu bandingkan dengan saat Waltz menjadi Landa. Lihat video berikut ini; 

Lalu lihat juga video berikut ini untuk lebih punya gambaran tentang permainan Waltz;

Bagaimana? Sudah punya gambaran tentang permainan Waltz dan alasan kenapa kami bilang “hampir”? Baik, mari kita samakan persepsi sejenak, seenggaknya untuk sub judul ini aja. Kita samakan persepsi kalau Hans Landa dan Waltz adalah dua manusia yang berbeda, dimana mungkin caranya memainkan tangan, memainkan leher, melihat, tersenyum, gerakan kepala dan laku tubuh yang lain akan berbeda. Tapi pada kenyataannya ketika kami melihat Waltz sebagai Landa dan Waltz sebagai dirinya sendiri, beberapa laku tubuh tampak tak berubah. 

Contoh kecil, coba kalian perhatikan caranya menggerakkan leher dan memainkan tangan. Kita bisa melihat bentuk yang hampir sama. Lalu perhatikan lagi caranya memainkan bibir dan areal sekitar mulut, akan lebih jelas kalau kalian melihat adegan ketika Landa bertemu Shossana. Di dalam adegan itu, ketika Landa sedang makan, lalu bicara, kita bisa melihat bentuk mulut dan cara memainkan mulut yang hampir sama dengan Waltz di kehidupan nyata. Apakah itu sebuah masalah? Jika kita sepaham bahwa Waltz dan Landa adalah dua manusia yang berbeda, tumbuh dari era yang berbeda dengan cara yang berbeda, maka kemiripan itu bisa jadi sebuah masalah. Tapi pertanyaannya, apakah aktor bisa melepaskan semua laku tubuhnya dari yang besar sampai yang kecil ketika bermain. Jawabannya tentu bisa, tapi sangat sulit. Beberapa memilih membiarkannya, beberapa dengan serius berusaha mengisolasi bentuk tersebut. Tapi kalau kita melihat kembali permainan Waltz dan bertanya, apakah permainannya sempurna? Tidak ada celah? Jawabannya, masih ada celah. Sedikit, tapi masih ada celah. 

Itu baru soal laku tubuh. Sekarang kita lanjut di warna suara. Coba kalian dengarkan baik-baik, dari tiga video yang bisa kalian tonton di atas itu, apakah suara Hans Landa dan Waltz berbeda? Menurut pendengaran kami suaranya sedikit sama. Kalau bicara soal capaian penciptaan suara di Inglourious Basterds, Brad Pitt ada di puncak klasemen. Waltz mungkin ada di urutan ketiga atau keempat. Warna suara Landa dan Waltz masih terdengar sedikit sama. Mungkin jika kami mendengarkan dengan lebih seksama, kita akan mendapati suara yang terasa lebih ringan yang menurut kami, ringannya suara Landa karena senyum yang hampir selalu dilakukan oleh Landa. 

Lalu soal aksen, perlu diketahui bahwa Waltz adalah aktor keturunan Austria dan Jerman. Ia bahkan berkebangsaan Austria dan Jerman. Lalu Hans Landa juga merupakan Kolonel dari Austria dan bekerja pada Nazi Jerman. Hal ini sempat membuat kami merasa kalau aksen keduanya mirip, sangat mirip bahkan. Tapi setelah mendengarkan lebih lanjut, aksen Landa terasa lebih kental dari pada Waltz. Hal ini juga merupakan sebuah capaian yang menarik, meski memiliki latar belakang sosial yang kurang lebih sama, Waltz tetap berusaha menciptakan aksen tokoh. Meskipun hanya membuatnya lebih kental saja. 

Jadi kalau kami bisa menyimpulkan untuk sub judul ini, capaian Waltz tidak begitu lengkap. Untuk laku tubuh, pada beberapa bagian terlihat sama, sementara untuk suara, kami rasa capaiannya ada tapi tidak signifikan. Begitu juga dengan aksen, ada, tapi tidak signifikan. Mungkin kalau Waltz bukan dari Austria, atau Landa ternyata bukan orang Austria, maka capaian aksen yang signifikan akan kita dapatkan. 

 

Lalu, Mana Saja yang Bagus dan Kenapa?

Kami bisa bilang hampir semua kemunculan Hans Landa menarik. Mari kita bedah beberapa adegan yang kami catat. Kita mulai dari adegan pertama. 

Pada adegan pertama, kesan yang kami dapatkan dari tokoh ini adalah sopan. Kesan ini muncul sangat kuat tapi sopan yang muncul adalah sopan yang aneh. Kami pikir keanehan ini muncul karena Hans Landa berada dalam pakaian Nazi. Mungkin jika ia bukan Nazi, maka kami tidak akan berpikir yang aneh-aneh tentang tokoh ini. Kami bahkan merasa kalau semua hal yang berbau Nazi dilepas, ia akan terlihat baik, tenang, sopan, ramah, tidak membawa aroma kematian sama sekali dan hal-hal baik lainnya. Tidak terlintas sedikit pun kalau tokoh ini berdarah dingin. Tapi karena ia berada di dalam pakaian Nazi, maka segala kebaikan yang muncul itu tetiba jadi aneh. Ini yang kami bilang costum effect. Bahwa ternyata, kostum yang dipakai oleh seseorang, mewakili sesuatu dan bisa membawa kesan yang lain pada orang tersebut. 

Oke, selanjutnya kita melihat Waltz sebagai Landa dalam satu kesatuan dengan kostum yang dipakainya. Hal berikutnya yang kami lihat adalah pengendalian diri yang sangat baik dari si karakter. Karakter ini tenang sekali. Ia seperti tahu bahwa ia akan menang, entah jalan yang dilalui akan seperti apa, tapi ia tahu bahwa ia akan mencapai tujuannya. Keyakinan yang kuat itu yang kami pikir membuat segala lakunya sangat tenang. Ia merasa diri sudah berada di atas angin dan tak tersentuh, apalagi oleh tokoh lain yang dalam adegan itu hanya seorang penduduk desa biasa. 

Coba perhatikan adegan ketika ia meminum susu. Pada adegan itu Landa melihat sebentar ke arah susu dimana kami pikir, ia memiliki sedikit kecurigaan bahwa susu itu diracun dan bisa membahayakan hidupnya. Tapi kembali lagi pada paragraf sebelum ini bahwa Landa selalu merasa dirinya berada di atas angin, tak tersentuh, jadi ia merasa bahwa susu tersebut tak mungkin diracun. Kemudian dengan yakin Landa minum susu itu, bukan seteguk dua teguk, tapi hampir satu gelas. Setelah selesai minum, dengan tenang senyumnya muncul kembali. 

Kami pikir, pada adegan pembuka ini saja, senyum Landa adalah kunci untuk membuat kesan tokoh ini muncul dengan kuat. Pada adegan-adegan selanjutnya, senyum tersebut tetap jadi kunci untuk kesan tokoh yang baik, sopan, ramah, tapi di balik itu seorang pembunuh berdarah dingin. 

Masih di adegan yang sama di Inglourious Basterds, ketika ia diberi susu untuk kedua kalinya, kami melihat respon yang sangat jujur. Kami merasa ada dua kemungkinan. Pertama, Hans Landa adalah orang yang memang ramah, dan itu bukan sebuah kebohongan, atau yang kedua, Hans Landa begitu lihai berbohong sehingga semua keramahan, kesopanan, dan senyum yang muncul tampak meyakinkan. Kami merasa kemungkinan kedua lebih mungkin terjadi. Entah bagaimana sejarah tokoh ini, tapi kami pikir, sebagai seorang Kolonel SS, ia tentu sangat terlatih mengendalikan perasaannya sendiri. Ia pasti sudah membunuh sekian ratus orang sehingga membunuh satu dua orang saja tak akan menyisakan rasa sesal sedikitpun padanya. Karena sejarah yang semacam itu kemudian membuat Hans Landa jadi sangat lihai mengendalikan perasaannya sendiri. Ingat kembali bahwa tokoh ini adalah manusia yang luar biasa cerdas dan orang yang “stick to the goal”. Ia akan tetap bertahan pada tujuannya dan sangat amat yakin bahwa tujuannya itu akan mampu ia capai. Hal itu yang membuatnya hampir selalu tenang pada semua kondisi yang dihadapi Landa di film Inglourious Basterds. 

Adegan berikutnya dalam Inglourious Basterds yang memperlihatkan Landa begitu sopan dan ramah muncul ketika ia bertemu Shosanna lagi di tempat makan. Di dalam adegan tersebut kita bisa melihat laku yang sangat sopan. Tapi di adegan ini kesopanan sebagai sebuah kedok jadi lebih mudah terbaca mengingat kita sudah melihat kekejaman Landa di adegan awal. Meski begitu, kami sebagai penonton yang melihat kesopanan, keramah tamahan, dan senyum Landa merasa tokoh ini begitu cerdas dan lihai menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya. 

Di adegan yang sama, kami melihat kesan lain dari tokoh ini yang tetiba muncul. Kesan tersebut adalah efisien. Perhatikan adegan ketika ia menyalakan rokok, kemudian ketika rokok masih ada di mulut, ia mematikan korek dengan meniupnya. Kita bisa melihat kesan efisien muncul dari tokoh yang dibangun oleh Waltz dan kami rasa kesan itu masih sangat relevan dengan grand design Landa. Ingat, tokoh ini sangat pintar menyembunyikan kebohongannya, artinya ia memiliki IQ yang mungkin jauh lebih tinggi dari teman sejawatnya. Selain memiliki IQ yang tinggi, ia sepertinya juga memiliki kecerdasan emosional yang bagus sehingga bisa mengatur emosinya dengan sangat baik. Lalu bagaimana dengan efisiensi tersebut? Ingat, ketika seseorang punya IQ tinggi, dan tumbuh di kemiliteran, maka sangat mungkin ia ingin menyelesaikan segalanya dengan efisien, cepat, dan tanpa bermain-main. Kesan itu dimunculkan di adegan ini. Tapi hanya di adegan ini karena pada adegan yang lain, Landa memunculkan kesan lain yang juga menarik. 

Lalu ketika Landa mau bertanya lagi, dan berhenti kemudian memandang tajam Shosanna, kita bisa sedikit melihat cara pikirannya berjalan. Kami rasa tindakan itu adalah untuk melihat respon kawan mainnya, apakah benar Shosanna adalah orang yang ia curigai? Kami melihat sedikit harapan bahwa Shosanna akan muncul di ingatan Landa dan Landa jadi tahu kalau Shosanna adalah orang yang dulu akan ia bunuh tapi kabur. 

Adegan terakhir yang kami pikir bisa mewakili permainan Waltz yang menarik adalah ketika ia melihat Von Hammersmark dan Aldo. Ketika dia bertanya soal kaki Von Hammersmark, Hans Landa mengubah nada dengan cepat ketika si Von malah bercanda menanggapinya. Kami rasa ini adalah tanda bahwa tokoh ini muak. Landa seperti mau berkata kalau “Aku sebenarnya sudah tahu, kenapa kamu berbohong padaku?” Itulah kenapa kemudian muncul tawa yang mengejek. 

Kami pikir tawa itu terlihat jelas merupakan sebuah kebohongan dan dibuat-buat. Tapi yang menarik dari ketawa itu adalah; kalau kami melihat dari sudut pandang si Von, maka kami akan menangkap ketawa itu sebagai cemoohan saja, semacam meremehkan Von Hammersmark. Sementara dari sisi Hans, tawa itu semata-mata seperti berusaha menyampaikan pada Von dan teman-temannya kalau “Cok! Aku tahu kau bohong, kau pikir kita anak-anak yang bisa dibohongi!? Konyol!”

Di adegan ini juga kami tahu kalau meski Landa adalah orang yang efisien, ia adalah orang yang suka bermain-main dengan mangsanya. Ia bukan tipikal Kolonel kejam yang membunuh di tempat. Ia adalah tipikal Kolonel yang bermain-main dulu dengan buruannya, kemudian pada titik tertentu baru membunuhnya. Kesan itu kuat sekali muncul di adegan ini dan beberapa adegan setelahnya. Selain kesan-kesan yang kami bilang di atas, kesan lain dari tokoh ini yang juga muncul dan cukup menarik adalah kesan oportunis, dan pemerhati yang detail.

Jadi intinya, yang membuat permainan Waltz menarik adalah kekuatannya pada pemahaman atas karakter dan juga pemahamannya atas kesan dari si karakter. Waltz memahami kalau karakternya punya banyak kesan. Dari mulai kesan mayor yang harus selalu ia munculkan di setiap adegan dan sepertinya ia memilih senyum sebagai alat memunculkan kesan mayor itu, dan juga kesan-kesan minor yang ia tunjukkan di adegan-adegan tertentu dengan cara yang menarik dan tetap relevan dengan kesan mayor si karakter. Kami pikir kekuatan memegang kesan ini adalah kunci menariknya permainan Waltz. 

Itu menurut kami, menurut kalian? Silahkan tulis di kolom komentar ya! 

Terima kasih, viva aktor