Gundala Flash Review; Menjanjikan, Tapi Hati-hati!
Seperti biasa, jika ada film baru, maka kami akan segera membuat flash reviewnya. Tenang, tidak ada spoiler dalam artikel ini, jadi bagi kamu yang belum menonton Gundala, semua aman terkendali. Jadi, bagaimana film Gundala? Berikut Flash Review-nya.
Logika “Lokal” dan Joko Anwar Banget
Gundala sebelum kemunculannya digadang-gadang sebagai salah satu film yang menjadi pijakan utama dari MCU atau DCEU-nya Indonesia. Atau kita menyebutnya Bumi Langit Cinematic Universe (BCU) (cmiiw). Patriot lokal abis lah! Nah, untuk soal itu, kalian akan mendapatkannya. Bukan cuma soal tokoh-tokohnya saja yang lokal, bahkan soal logika yang dipakai dalam cerita ini pun semuanya terasa logika-logika “lokal”. Jadi, jangan gunakan logika saintifik DCEU atau logika saintifik MCU ketika menonton. Nggak nyambung dan susah dapetin feel ceritanya.
Selanjutnya, ketika kalian melihat film ini, dan sebelumnya sering melihat film-film Joko Anwar, maka kalian akan mendapati semua ciri yang Joko Anwar punya. Dari mulai pengambilan gambar, warna, musik, bahkan sampai penyusunan tangga dramatik. Akan terasa Joko Anwar banget lah. Sehingga film ini, kalau mau dibilang ke MCU-MCU-an juga enggak, ke DCEU-DCEU-an juga enggak. Superhero yang taste-nya baru!
Itu soal filmnya, kami tak mau membahas lebih jauh, dan lebih dalam karena memang bukan keahlian kami membahas film dari sudut pandang penyutradaraan, dan teknis lainnya.
Akting Para Pemain Gundala
Kita tahu, film ini memang diisi jajaran cast yang bikin geleng-geleng. Orang-orang “besar” dalam perfilman kita lah rata-rata. Tapi, jangan terlalu banyak berharap sama itu ya. Pertama, kalian akan mendapati ciptaan-ciptaan yang mungkin bahasa paling kasar adalah “artifisial” atau memiliki bentuk asal unik saja, tapi tidak memiliki hidup yang utuh. Mungkin hanya akan ada satu atau dua tokoh saja yang penciptaannya, dalam sudut pandang keaktoran, hidup dan menarik. (Coba perhatikan Pengkor ya!) Padahal mereka orang-orang “besar” dalam film. Apa karena kebanyakan cast sehingga porsi yang mereka dapatkan tidak banyak dan fokus melakukan penciptaan yang menarik dan hidup juga jadi tidak ada?
Selain soal ciptaan tokoh, kalian harus juga bersiap-siap pada banyak sekali dialog-dialog yang diucapkan. Kalian akan menemui banyak dialog datar, tidak dinamis, seolah-olah tidak merespon lawan mainnya dengan baik dan asal ucap agar sesuai naskah tapi bukan muncul karena mendengarkan lawan main dan merespon peristiwa yang ada di depan matanya. Singkat kata, hati-hati, banyak yang artifisial.
Lalu kami bertanya; Apakah nasib para aktor yang bermain di film Superhero kita akan sama dengan Aktor-aktor Hollywood yang terlanjur nyemplung ke film Superhero? Kualitas aktingnya jadi menurun? Semoga tidak ya!
Gundala Memang Menjanjikan
Tidak dipungkiri, film ini memang menjanjikan sekali. Film ini memberikan nafas baru. Joko Anwar berhasil membuat film superhero yang taste-nya nggak ke barat-baratan. Film Superhero kita berdiri dengan identitas kita sendiri, dan itu membanggakan. Dan sebagai film pertama dari sekian banyak film BCU yang akan dirilis nanti, film ini adalah langkah pertama yang baik. Sangat baik malah (dalam sudut pandang keseluruhan, bukan spesifik keaktorannya)