[Acting Review] Vice; Ciptaan yang Lengkap
Melihat film biopic memang selalu menarik. Bukan hanya dari segi cerita yang seolah-olah memberikan “cara lain” untuk menyampaikan sejarah yang bagi sebagian orang membosankan, tapi juga dari segi akting, dan cara aktor melihat tokoh lalu mengejawantahkan tokoh tersebut dalam diri si aktor. Selain itu capaian tiap aktor pada tiap film biopic juga selalu menarik untuk diulas. Salah satu film biopic yang paling menarik diulas keaktorannya tahun ini adalah Vice.
Vice merupakan sebuah film biopic yang bercerita tentang seorang wakil presiden “terkuat” sepanjang sejarah Amerika, Dick Cheney. Cheney diperankan oleh Christian Bale. Film yang disutradarai oleh Adam McKay ini memiliki cara bercerita yang berbeda dengan film biopic kebanyakan. Tapi dalam artikel ini, kita tidak akan membahas soal itu. Seperti biasa, dalam artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana permainan para aktor dalam film Vice. Pasalnya, film ini diisi jajaran aktor yang tidak bisa diragukan kemampuannya, dan yang paling menarik adalah bagaimana ketiga pemain utama dalam film Vice masing-masing menghiasi jajaran nominator di banyak penghargaan. Salah satu yang paling hangat adalah ketika Christian Bale berhasil mendapatkan Golden Globe beberapa hari yang lalu.
Tapi apa yang sebenarnya menarik dari permainan Bale, Amy Adams, Sam Rockwell, dan yang lain? Berikut ulasannya;
Capaian Fisiologis yang Detail!
Ketika pertama kali film Vice dimulai, tidak ada yang lebih menarik selain melihat capaian fisik Bale dalam tokoh ini. Bale, seperti yang kita tahu, selalu menjadi aktor yang sepertinya concern untuk mengejar fisik tokohnya. Jika dilihat pada menit-menit pertama film, kita bisa tahu perbedaan jelas antara Bale di luar film dengan Bale ketika menjadi Dick Cheney. Di menit-menit awal Vice kita disuguhi Cheney paruh baya dan Cheney tua. Keduanya berhasil ditunjukkan Bale dengan cukup baik. Baik Cheney paruh baya atau tua, keduanya sama-sama terlihat berbeda dengan Bale. Salah satu poin yang paling terlihat adalah bagaimana tubuh Bale jadi terlihat lebih berisi. Lalu kalau kita menggunakan parameter akting biopic dengan membandingkan tokoh yang diciptakan aktor dan tokoh aslinya, maka Bale sangat berhasil. Ia terlihat sangat mirip dengan Cheney.
Meski begitu, ada satu hal yang agaknya sulit untuk dilepaskan dari diri Bale. Hal tersebut adalah bentuk bibir bagian atas Bale yang selalu sama. Kita mungkin bisa mengatakan bahwa itu adalah bawaan fisik yang tidak mungkin dirubah. Tapi kalau kita mengeliminir hal tersebut dan melihat capaian yang lain, maka Bale berhasil mendekati fisiologis tokohnya.
Bukan hanya soal kemiripan fisik saja, tapi juga cara tersenyum dan warna suara. Coba perhatikan foto di bawah ini.
Bale sepertinya tahu apa yang menjadi ciri khas dari Cheney. Ia berhasil menirukan dengan sempurna cara Cheney tersenyum. Selanjutnya soal capaian suara. Ia juga berhasil mendekatkan suara tokohnya dengan suara Cheney yang asli. Kamu bisa melihatnya juga di video di bawah ini.
Dan bandingkan dengan suara yang diciptakan Bale di video trailer ini;
Meskipun jika didengarkan baik-baik, tetap ada titik yang rasanya sama. Hal itu bisa kamu dengar ketika Bale mengucapkan huruf S dan ketika Cheney ciptaan Bale mengucapkan huruf S. Keduanya terdengar sama.
Kenapa capaian fisik ini cukup impresif? Pasalnya, sejauh informasi yang berhasil didapatkan tim akuaktor, Bale tidak menggunakan make up prosthetic sama sekali. Berbeda dengan Gary Oldman yang sepenuhnya menggunakan make up prosthetic untuk menjadikan dirinya terlihat mirip dengan Churchill. Bale bisa dibilang tidak menggunakan prosthetic.
Masih bicara soal capaian fisiologis. Selain cara bicara, penampilan fisik, dan suara, kita juga bisa melihat cara berjalan yang berbeda dari Bale. hal itu sepertinya terpengaruh dari bentuk fisik yang lebih gemuk.
Fisik memang selalu jadi poin yang paling penting tapi terkadang dianggap “cukup diciptakan seadanya” oleh banyak aktor. Tapi tidak begitu yang terjadi pada film Vice ini. Selain soal capaian fisik yang berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh, cara bicara, cara berjalan, suara, dan lain sebagainya, dalam film ini tingkat kesulitan Bale bertambah karena ia harus menunjukkan pertumbuhan fisik dari tokoh Dick Cheney. Pertumbuhan fisik artinya bukan hanya sekedar perubahan fisik ya. Dimana itu pasti akan dibantu oleh tim make up. Tapi soal perubahan warna suara, perubahan cara berjalan, dan lain sebagainya. Meskipun dalam film Vice ini alurnya melompat-lompat, kita masih bisa melihat perbedaan umur dalam sudut pandang gesture di tiap adegannya. Bukan hanya itu, ketika Cheney mulai terserang penyakit jantung, bahasa tubuh dan tanda-tanda bahwa seseorang memiliki penyakit jantung juga terlihat di beberapa adegan ketika penyakit jantungnya mau kumat.
Lalu bagaimana dengan tokoh yang lain? Apakah hanya Bale saja yang memiliki capaian fisik yang sangat detail? Tentu tidak! Tokoh lain seperti Amy Adams dan Sam Rockwell juga memiliki capaian fisiologis yang cukup bagus. Sam Rockwell misalnya. Ia yang di film Vice bermain sebagai George.W Bush berhasil membuat tubuhnya terlihat sedikit lebih berisi. Tak cuma itu, cara bicara dan gesture tubuhnya juga terlihat berubah. Salah satu yang paling menarik adalah ketika ia berbincang berdua dengan Cheney di taman sambil makan ayam. Dalam adegan tersebut, kita bisa melihat bagaimana Rockwell berhasil membuat dirinya cukup dekat dengan Bush.
Hal yang perlu kalian garis bawahi soal kenapa capaian fisiologis ini sangat penting adalah karena aktor merupakan penyampai pesan. Ia harus bisa meyakinkan penonton bahwa dirinya adalah tokoh yang lain. Misalnya Bale, ia harus bisa meyakinkan penonton bahwa dirinya adalah Dick Cheney, bukan Bale yang menjadi Dick Cheney. Dengan begitu pesan yang hendak Bale sampaikan dalam tokoh Cheney bisa sampai ke penonton tanpa terdistorsi capaian fisik yang mengganggu.
Aspek Ciptaan Lain yang Juga Lengkap!
Apa yang diciptakan beberapa pemain lain, terutama Bale tidak melulu soal capaian fisik. Bale sepertinya juga tetap mengingat Cheney sebagai seorang manusia yang memiliki perasaan dan pola pikir yang berbeda dengan dirinya. Setelah ia selesai dengan bungkus (maksudnya fisik), Bale juga berhasil menciptakan bagian dalam tokoh ini dengan cukup lengkap.
Jika kita menilik sejarah, Cheney adalah seorang politikus handal yang berhasil meraih posisi penting di usianya yang masih cukup muda. Dari sana kita bisa melihat kedewasaan Cheney dalam mengontrol emosinya. Hal itu berhasil ditunjukkan Bale ketika Cheney mendapatkan ruangan baru di gedung putih dan berhasil menjadi kepala staf kepresidenan termuda. Ia berhasil menunjukkan kesenangannya, mengontrol kegembiraan dan juga menjalankan kegembiraan itu menuju titik haru dengan alur yang menarik. Terlebih lagi ketika ia sudah sampai pada titik haru dan ingin menangis tapi tak menangis. Caranya mengontrol perasaan itu menunjukkan kedewasaan Cheney dalam menghadapi hal yang bahkan paling menyenangkan sepanjang karirnya. Tak cuma itu, dalam adegan ini, dinamika emosi yang berjalan pada tokoh Cheney berhasil ditunjukkan dan diselaraskan dengan bahasa tubuh yang tepat. Semua yang dilakukan Bale tidak terasa artifisial.
Begitulah seharusnya seorang aktor. Ia tak berusaha menunjukkan kelihaiannya untuk menangis, senang, tertawa, bahagia, atau sejenisnya. Ia berusaha menunjukkan hidup dari si tokoh, emosi si tokoh dan menyelaraskan dengan perangkat yang dimiliki tokoh.
Lalu bicara soal gesture yang selaras dengan pikiran tokoh juga terjadi di adegan ketika ia bertemu Bush di kantor Bush. Dalam adegan tersebut kamu akan mendengar suara dalam hati Cheney. Kalau kita pernah menonton sinetron, hal itu sering terjadi. Tapi tentu soal kualitas jauh beda. Dalam adegan tersebut, apa yang terucap dalam pikiran Cheney bisa muncul selaras dengan ekspresi tokoh ini. Ia tak berusaha melebih-lebihkan ekspresinya. Bale berhasil menunjukkan kecurigaannya akan ajakan Bush dengan pandangan mata yang kuat dan berisi.
Actor is a Great Messenger
Itulah yang harus digaris bawahi tiap aktor. Ia adalah pembawa pesan, dan sebagai seorang pembawa pesan, ia tak boleh mendistorsi pesan tersebut. Ia harus luruh pada pesan itu dan menyampaikannya sesuai porsi. Ketika ada aktor yang menitipkan dirinya dalam tokoh, maka ia tak lagi objektif sebagai tokoh. Ia menjadi subjektif. Apa yang disampaikannya bukan lagi sepenuhnya pikiran dan perasaan si tokoh.
Dalam film Vice ini, Bale dan pemain lain berhasil menjadi penyampai pesan yang baik. Ia berhasil menyampaikan ke penonton seperti apa Cheney yang sebenarnya. Bale berhasil menunjukkan Cheney sebagai negosiator ulung, pengatur strategi yang baik, dan politisi yang lihai. Dalam banyak momen, kamu bisa melihat bagaimana perbedaan cara Cheney menghadapi orang lain terutama lawan politiknya. Bale seolah tahu bahwa ketika Cheney berhadapan dengan lawan politiknya, ia akan memiliki bahasa tubuh, pilihan nada bicara, dan helaan nafas yang berbeda. Coba bandingkan dengan ketika ia berhadapan dengan istrinya, atau ketika ia berhadapan dengan orang di luar politik. Ia juga memiliki bahasa tubuh yang berbeda, pilihan nada bicara yang lain, dan helaan nafas yang juga berbeda.
Secara garis besar, permainan Bale, Amy Adams, dan Sam Rockwell cukup baik. Ciptaan masing-masing dari mereka cukup lengkap. Meskipun ada beberapa yang terasa agak sama dengan permainan mereka sebelumnya. Misalnya Bale, ketika pertama kali kita mendengarkan warna suara Cheney, kita akan sedikit diingatkan dengan warna suara Batman. Begitu juga dengan Sam Rockwell yang nada bicaranya terasa sama dengan ketika ia bermain di film Three Billboards Outside Ebbing Missouri.
Mungkin salah satu yang perlu disayangkan dari film Vice ini adalah tidak adanya adegan dengan emosi yang meledak-ledak. Sehingga Bale seolah tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan bagaimana sejatinya Cheney dalam sudut pandang yang lain.
Lalu kalau kita bicara soal kesempatan Bale di Oscar, bisa dipastikan ia akan masuk nominasi. Tapi apakah ia akan menang? Nampaknya akan cukup sulit. Kenapa? Tunggu pembahasannya nanti ketika nominasi Oscar sudah keluar ya!
Semoga bermanfaat! Viva aktor!