Memahami Karakter, Ini 3 Langkah yang Wajib Kamu Lakukan!
Mungkin sebagian dari kalian udah tau gimana caranya memahami karakter. Ya apalagi kalau bukan observasi, riset, dan lain-lain. Kalau informasi itu seharusnya udah pada tau lah ya. Jadi nggak perlu kami jelasin. Tapi ada beberapa prinsip dasar yang harus dipegang sebelum melakukan observasi, riset, dan tetek bengek yang lain agar kalian bisa paham sama karaktermu. Apa itu?
Berdirilah Lebih Rendah dari Karakter.
Kalau baru baca sekali, jangan langsung sok tau dan memutuskan karakternya akan begini begitu. Kalau kamu sok tau, maka secara otomatis, ketika ada pengetahuan yang nggak sesuai dengan ke-sok tau-an mu itu, kamu akan menolaknya. Hasilnya, kamu nggak jadi bisa memahami karakter.
Berdirilah lebih rendah dari karakter. Biar semua informasi tentang karakter, apapun itu, bisa kamu terima dulu. Banyak aktor yang begini. Baru baca sekali, udah tau karakternya. Pas nanti riset, terus ada pengetahuan soal karakter yang nggak sesuai sama pengetahuan dia, hasilnya dia akan mengingkari itu.
Duduk Di Banyak Posisi.
Manusia itu kompleks. Untuk memahaminya, cobalah untuk “duduk di banyak posisi” atau ambil sebanyak mungkin sudut pandang. Satu sudut pandang nggak cukup untuk memahami karakter. Mungkin cukup, tapi cuma satu sudut pandang aja. Sementara karakter itu terdiri dari berbagai macam sudut pandang.
Cara memilih sudut pandangnya? Gampang. Pilih dari lingkaran terdekat karakter. Misal, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang ada di “ring 1” karakter. Baru kemudian berkembang, ke “ring 2” dan seterusnya. Semakin banyak sudut pandang yang dipakai, semakin paham kamu atas karakter. Sudut pandang ini juga termasuk keilmuan. Kamu bisa menggunakan banyak pisau bedah keilmuan untuk memahami karakter. Bisa pakai psikologi, bisa pakai agama, filsafat, matematika, atau keilmuan yang lain.
Nggak Mungkin Memahami Karakter 100%.
Kok? Iya, nyatanya begitu. Kenapa? Karena karakter adalah juga manusia. Terlalu kompleks untuk mampu memahaminya 100%. Jadi sebenarnya, kita enggak memahami, tapi berusaha memahami karakter dari awal proses dimulai, hingga proses selesai. Bahkan, bukan nggak mungkin kamu baru akan memahami karakter berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah proses selesai. Jadi, selalu berusahalah memahami. Kalau gagal, ya namanya berusaha. Pilihannya dua, gagal dan berhasil.
Jadi, kalau paham karakter, kalian semua pasti tahu caranya kan? Ya observasi, riset, dan lain sebagainya. Tapi gimana dengan prinsip-prinsip yang kami sebutkan di atas? Mungkin bisa membantumu lebih paham karakter.