Melatih Respon, Ini 3 Cara Latihannya!
Banyak orang yang bilang kalau akting itu sejatinya reaksi atau respon. Bahkan sebagian ada yang bilang, inti seni peran itu reaksi, bukan aksi. Terus gimana cara melatih respon ini? Kami beri 3 cara latihan respon. Ini bukan satu-satunya, tapi 3 di antara sekian banyak cara melatih respon. Jadi, apa saja latihannya?
Mendengarkan dengan Telinga.
Cara pertama adalah berlatih mendengarkan. Kenapa kami tulis mendengarkan dengan telinga? Karena nanti akan ada term “Mendengarkan” yang lain. Jadi, kalau mendengarkan dengan telinga, bentuk latihannya ada banyak banget. Kalian bisa berlatih Freestyle Movement, atau Repetisi dari Sanford Meisner, dan banyak latihan lain yang merangsang indera pendengaran.
Biasanya, dalam latihan mendengarkan tersebut, hasil pendengaranmu harus mampu kamu tunjukkan di tubuh atau “dikeluarkan”. Tidak disimpan di dalam saja. Ingat, prinsip utama seni peran adalah aktor sebagai penyampai pesan atau kurir. Jadi pesannya jangan diendapin sendiri! Kasih tunjuk ke penonton. Tentunya dengan cara dan kebutuhan karakter ya!
“Mendengarkan” dengan Tubuh.
Nah, ini kenapa kami bilang ada term “mendengarkan” yang lain. Kami agak sulit memutuskan kalau tubuh itu tindakannya apa. Jadi mari disepakati bahwa tubuh juga mendengarkan.
Kalau dalam latihan tubuh yang mendengar ini, ada banyak. Hampir semua latihan bela diri atau latihan tubuh lain adalah latihan “tubuh yang mendengar.” Kamu bisa berlatih Suzuki, Systema, Bangau Putih, Tubuh Balon, dan banyak lagi latihan yang lain. Intinya, membuat tubuhmu sebagai penerima pesan, sekaligus pengirim pesan.
Melihat dengan Mata.
Ada 3 indera yang menurut kami berperan besar dalam respon. Ia adalah penglihatan, pendengaran, dan peraba yang ada di sekujur tubuh. Setelah berlatih mendengarkan dengan telinga dan “tubuh yang mendengar”, jangan lupa juga untuk melatih “melihat dengan mata”.
Bukan latihan fokus. Kalau itu berbeda lagi. Apa yang kami maksud dengan latihan “melihat dengan mata” ada di latihan Repetisi Meisner fase pertama. Dimana kamu hanya boleh menyampaikan apa yang kamu lihat dalam bentuk pernyataan. Bukan pertanyaan atau judgement. Dalam Repetisi Meisner itu perubahan apapun yang terjadi di tubuh kawan mainmu yang tertangkap matamu, harus kamu sampaikan. Secara nggak langsung, latihan ini melatih matamu untuk melihat apa yang ada di depan dan sedang terjadi. Bukan apa yang akan atau sudah terjadi. Ingat prinsip here and now ya!
Sebenarnya di banyak latihan keaktoran, hampir semua bentuk latihan melatih respon. Cuma kadang, yang latihan dan yang ngelatih nggak sadar kalau itu melatih respon.