Ma Rainey’s Black Bottom; Chadwick dan Viola yang…

ma rainey's black bottom

Terakhir kami mereview Chadwick Boseman ketika dia bermain dalam film Marshall. Di dalam Marshall kami bisa melihat visi dan mata yang kuat dari seorang Chadwick Boseman. Kami kemudian merasa bahwa pada hampir setiap permainan Chadwick, visi permainannya selalu jelas dan sangat kuat. Pun ketika ia bermain di Black Panther. Meskipun, dalam hampir semua permainan Chadwick, kami tidak bisa berharap banyak soal pencapaian fisiologis. Tapi visi itu tetap jadi kekuatan Chadwick. Termasuk ketika ia bermain di film Ma Rainey’s Black Bottom. 

Berita kematiannya tentu menyisakan duka yang sangat mendalam pada dunia seni peran dunia. Apalagi ketika kami tahu bahwa selama proses shooting Ma Rainey’s Black Bottom dan Da 5 Bloods (kalau kami tak salah ingat), Chadwick sedang bertarung dengan penyakitnya. Itulah salah satu alasan kenapa kami menuliskan acting review film Ma Rainey’s Black Bottom ini. Selain karena kondisi Chadwick ketika proses shooting, juga karena capaian setidaknya 2 pemain di film ini yang kami rasa patut kita bahas. Jadi, gimana permainan Chadwick sebagai Levee dan satu pemain lainnya? 

 

Chadwick, Konsentrasi dan Visi yang Super Kuat

Sebelum kita membahas visi dan konsentrasi yang kuat serta alasan kenapa kami mengatakan seperti itu, kita akan membahas terlebih dahulu capaian yang lain. Seperti biasa, kita akan mulai dari capaian yang paling luar dan paling terlihat yakni aspek fisiologis. 

Di Ma Rainey’s Black Bottom, kami sekali lagi tak bisa berharap banyak pada capaian fisiologis Chadwick Boseman dalam bentuk bahasa tubuh, cara berjalan, atau laku tubuh yang besar. Tapi bukan berarti tidak ada capaian fisiologis sama sekali pada permainan Chadwick Boseman. Kami masih melihat ada beberapa capaian fisiologis yang menarik. Misalnya soal tempo tubuh. Jika kalian perhatikan baik-baik, kita bisa melihat tempo tubuh yang jadi lebih cepat dan acak. Kita bisa melihat itu dari awal ketika ia datang ke Chicago, membeli sepatu dan berada di tempat latihan. Hampir semua laku tubuh dan tempo tubuhnya lebih cepat dan cenderung acak tapi cepat. Ini tentu berbeda jauh dengan apa yang pernah ia mainkan di beberapa film yang lain seperti Marshall atau Black Panther yang jika kalian perhatikan baik-baik, di Marshall dan Black Panther temponya cenderung pelan dan tenang. 

Untuk soal warna suara dan aksen, kami menangkap ada sedikit perubahan pada aksen dan warna suara Chadwick Boseman. Pada warna suara misalnya, kami mendengar suara Chadwick terkesan lebih tipis dan tinggi jika dibandingkan warna suaranya yang asli. Perubahan itu hanya bisa didapatkan dengan mendengarkan berulang kali. Kemudian, jika kita menggunakan apa yang pernah AkuAktor tuliskan soal bahwa suara terdiri dari 3 aspek, dan salah satunya adalah ruang resonansi dominan, pada permainan Chadwick Boseman kita bisa melihat ruang resonansi dominan yang terletak di pangkal tenggorokan tapi belum sampai masuk ke areal leher. Kemudian kami menangkap cara menggetarkan ruang resonansi dominan yang menarik. Caranya seperti menarik sedemikian kuat otot-otot di sekitar ruang resonansi dominan tersebut sehingga kesan tinggi dan agak melengking bisa kita dengarkan dari suara Chadwick. Coba dengarkan suara Chadwick di Instagramnya berikut ini;

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Chadwick Boseman (@chadwickboseman)

Di video itu kita bisa mendengar suara yang agak tinggi tapi tidak semelengking ketika ia menjadi Levee di Ma Rainey’s Black Bottom. Coba lihat cuplikan adegan yang satu ini;

 

 

Dalam adegan itu kita bisa melihat warna suara yang agak melengking dan kami rasa jauh lebih melengking daripada suara Chadwick yang asli. Kami rasa soal efek melengking ini tidak hanya didapatkan dari ruang resonansi dominan dan cara menarik otot di sekitar ruang resonansi dominan itu saja. Tapi juga bentuk mulutnya. Perhatikan baik-baik bentuk mulut Chadwick dimana bagian kanan bibirnya agak ditarik ke kanan. Hal itu membuat bukaan bibirnya jadi lebih tipis dan kami rasa membantu kesan suara yang melengking itu. Sementara soal aksen, kami mendengarkan perubahan aksen yang tipis. Sama tipisnya dengan perubahan suara. 

Soal suara dan aksen hanya sampai itu. Sementara soal aspek fisiologis yang lain hampir tidak ada. Coba perhatikan caranya memainkan tangan ketika menunjuk kawan mainnya. Bentuk tangan itu sering kami lihat di Marshall, Black Panther, Da 5 Bloods, dan banyak filmnya yang lain. Kamu bisa melihat bentuk tangan itu di cuplikan adegan yang kami cantumkan di atas. 

Oke, kita berhenti pada pembahasan soal pencapaian fisiologis karena memang sudah tak ada yang bisa dibahas lagi. Sekarang kita kembali pada soal visi yang super kuat sebelum ke konsentrasi. Perhatikan baik-baik, misalnya di adegan ketika ia marah pada anggota band yang lain. Kamu bisa melihat adegan itu di video yang kami cantumkan di atas. Perhatikan baik-baik mata Chadwick. Di adegan itu kita bisa melihat ia sebenarnya sudah emosi dari awal tapi berusaha menahan emosinya. Ia tak mau diremehkan dan tak mau dipermainkan. Tapi sekali lagi, dijaga betul agar tidak marah dan meledak. Tapi kita bisa tahu ia sangat marah. Perhatikan matanya. Di mata itu kami melihat Chadwick menunjukkan visi karakter yakni perasaan marah yang besar pada omongan anggota band nya yang lain. Sepanjang adegan tersebut Chadwick tidak mengubah visinya. Dia tetap berada pada visi karakternya di adegan itu dan membawakannya dengan cara yang menarik atau sesuai dengan peristiwa. Jadi, meski kita melihat visi yang super kuat, kita sekaligus masih bisa melihat kontrol yang juga kuat atas visi yang super kuat itu. 

Cara membawakan visi kami pikir juga penting untuk disadari. Kalau hanya sebatas kuat saja tapi nggak tau gimana caranya membawakan visi yang kuat itu, maka permainannya akan terlihat monoton. Itu kenapa kalau diperhatikan baik-baik, permainan Chadwick sama sekali nggak monoton. Kami bisa bilang sangat dinamis! 

Masih soal visi, di dalam film itu ada visi utama dan banyak visi sampingan yang berbeda pada tiap adegan. Kami rasa Chadwick memahami itu sehingga ia selalu memegang visi yang tepat di setiap scene. Misalnya ketika Levee berbicara pada Sturdyvant di adegan terakhir. Kita bisa melihat visi yang cerah dan penuh harap. Masih di adegan yang sama juga, kita bisa melihat visi itu berubah. Dari cerah ke kecewa karena Sturdyvant mengeluarkan respon yang tidak sesuai dengan harapan Chadwick. Visi yang berubah itu menarik. Artinya Chadwick mendengarkan dengan baik dan tumbuh serta hidup di dalam peristiwa. Ada banyak aktor yang terjebak pada visi utama tapi tidak membuat visi permainannya tumbuh pada tiap peristiwa yang dialami. 

Visi yang kuat itu kami rasa juga mempengaruhi intensitas emosi Chadwick pada banyak adegan. Misalnya kamu bisa melihat di adegan terakhir sebelum Levee akhirnya membunuh Toledo. Kita bisa melihat visi yang sangat kuat jadi motor Chadwick menjalankan adegan. Di adegan itu juga kita bisa melihat visi yang tumbuh dengan sangat baik dan bahkan cenderung tidak terduga. Meski tidak terduga kita tetap bisa menikmati ketidakterdugaan itu karena semua alasan dari ketidakterdugaan itu sudah disebutkan sebelumnya. Jadi intinya, kita nggak melihat visi besar yang tanpa dasar. 

Kalian pasti sering banget kan ngeliat permainan seorang aktor yang emosinya kayaknya intens banget ampek nangis darah tuh bocah, tapi nggak menyentuh dan kalian bingung sendiri. Salah satu alasan kenapa itu terjadi adalah tidak adanya dasar yang kuat atas visi permainannya. Jadi, visi permainan akan memunculkan emosi, tapi emosi hanya bisa muncul dengan tepat dan bisa dinikmati dengan tepat jika dibarengi dengan alasan yang jelas dan tepat. Jadi, kurang lebih begitulah permainan Chadwick. Visinya yang kuat membantu membuat permainannya solid. 

Selain soal visi yang kuat, kami juga pengen bicara soal konsentrasi Chadwick yang kami rasa sangat kuat. Kenapa kami bisa bilang begitu? Kita tahu kalau Chadwick sedang ada dalam kondisi bertarung dengan penyakitnya. Jadi ketika ia bermain, Chadwick harus mampu mengendalikan rasa sakitnya agar tidak muncul karena karakternya sama sekali tidak memiliki rasa sakit seperti yang Chadwick rasakan. Mengendalikan rasa sakit itu butuh konsentrasi yang kuat. Meskipun, ketika kita sudah benar-benar masuk dalam ruang imajiner karakter dan begitu mempercayainya, sejenak kita akan lupa pada rasa sakit yang kita alami. Kami belum tahu pasti apa itu, tapi sejauh yang pernah kami alami, Ketika ucapan selamat menyaksikan sudah dilontarkan, layar dibuka, atau saat action, apapun perasaan sakit yang kami alami seketika hilang. Saat cut, atau selesai pertunjukan, perasaan sakit itu muncul kembali. Aneh memang, tapi itulah yang terjadi. Ingat, itu hanya bisa terjadi ketika kalian benar-benar mempercayai realitas imajiner karakter. 

Jadi visi dan konsentrasi yang kuat, serta segala efeknya seperti permainan emosi yang intens, upaya mendengarkan yang baik dan sedikit capaian fisiologis membuat Chadwick Boseman seharusnya layak masuk daftar nominasi Oscar tahun ini. 

ma rainey's black bottom

 

Ma Rainey’s Black Bottom dan Capaian Viola Davis

Dialah pemain yang kami bilang memiliki capaian yang sangat menarik, bahkan kami rasa lebih lengkap dari Chadwick Boseman. Viola Davis bermain luar biasa di film ini. Capaian pertama dan utama yang bisa kita lihat adalah fisiologis. Kita bisa melihat Viola Davis nampak lebih gemuk. Lalu karena berat badannya yang bertambah itu, cara berjalannya juga ikutan berubah. Selain cara berjalannya, perhatikan cara dia memandang. Kita bisa melihat arah dagu yang cenderung ke bawah. Arah dagu itu membuat cara pandang matanya berbeda. Kita bisa melihat bagian hitam dari matanya hampir selalu ada di atas. Cara pandang itu memberikan kesan yang lain dari Ma. 

Inilah yang kami tangkap dari permainan Viola Davis. Yakni soal kesan karakter yang terbangun sangat kuat. Kami menuliskan dalam catatan kecil setelah menonton Ma Rainey’s Black Bottom bahwa Ma dibangun sebagai tokoh yang berlawanan dengan Levee. Jika Levee terlihat cenderung cerah dan bisa dibilang overconfident atau menghadapi segala persoalan dengan optimisme yang tinggi, Ma sebaliknya. Tokoh ini dibangun dengan kesan yang gelap, pesimistis, dan muak pada segala kondisi yang ia hadapi. Kesan itu muncul dengan kuat ketika ia mengubah cara pandang dan bahasa tubuhnya. 

Jadi, dalam permainan Viola Davis, kesan itu muncul akibat bentuk tubuh yang berubah, cara berjalan yang cenderung dibuka lebar, cara memainkan dagu yang cenderung ke bawah, serta cara memandang yang cenderung terlihat seperti mata elang yang siap membunuh. Kesan yang kami bilang di atas tersusun atas hal-hal tersebut. Ditambah lagi dengan kecepatan respon, dialog, dan intonasi yang dipilih pada tiap adegan. Kesan muak pada segala kondisi yang ia hadapi jadi semakin kuat. Kami mengira tokoh ini sama sekali nggak mau dikuasai oleh siapapun. Tapi ia bukan tipe tokoh yang diam dan bertahan, Ma Rainey adalah tipe tokoh yang melawan.

Selain soal laku tubuh yang kami sebutkan di atas, make up yang sangat menor, gigi emas, dan baju yang ia pakai semakin memantapkan kesan yang kami bilang barusan. Sekali lagi, Ma adalah petarung. Ia tak ramah pada banyak hal karena mungkin ia pernah kecewa pada hidupnya sendiri. Kami rasa itu relevan, mengingat ada salah satu adegan, ketika ia berdialog dengan Cutler dimana ia bercerita tentang masa lalunya. Konten dialog itu memberikan alasan yang jelas pada bentuk yang kontras itu. 

Kamu bisa juga melihat kuatnya kesan Ma di adegan dia sama Irvin ketika mereka berdebat soal Black Bottom versi Levee atau versi asli. Kita bisa melihat respon yang cenderung menimpa semua perkataan Irvin. Kami pikir itu tanda kalau dia muak dan masa bodoh dengan apapun yang ada di depannya. Ma tidak seperti Levee yang menganggap masa depan akan jadi miliknya dan akan cerah. Ma sebaliknya, masa depan nggak bisa dielu-elukan. Masa depan harus diludahi, dipendeliki, dan diberi tahu kalau “Aku yang berkuasa”. 

Permainan Viola Davis dan Chadwick Boseman di Ma Rainey’s Black Bottom sama-sama intens. Kami melihat visi yang sama-sama kuat dan jelas. Bahkan, kami melihat tokoh yang sejatinya nggak berlawanan. Tapi tokoh yang sama-sama muak, hanya saja keduanya menghadapi kemuakan itu dengan cara yang berbeda. Baik Viola atau Chadwick, kami harap bisa dapet Oscar tahun ini. Itu menurut kami, menurutmu?

Terima kasih, viva aktor

 

VIDEONYA BISA KALIAN TONTON DISINI!!!

About The Author