Diem Juga Akting, Tau Nggak? Kita Kasih #Taudikit!
Kok bisa? Katanya Acting itu artinya melakukan? Emang diem itu melakukan? Bukannya akting itu dialog? Pasti muncul segala pertanyaan itu kan? Tapi nyatanya, diem juga akting. Istilahnya Silent Act. Tapi biar makin kuat argumennya, nih, kita kasih satu kutipan penting yang ditulis Sanford Meisner di buku Sanford Meisner on Acting. Di halaman 29 Sanford Meisner bilang;
“Silence has a myriad of meanings. In the theater silence is an absence of words, but never an absence of meaning.”
artinya;
“Diam itu punya banyak sekali arti. Dalam teater, diam itu ketiadaan kata-kata, tapi bukan/tidak pernah ketiadaan makna.”
Udah mulai paham?
Jadi, ketika kamu diem, kamu bisa tetap disebut akting. Ingat apa kata Sanford Meisner barusan, kalau diem itu cuma ketiadaan kata-kata, tapi bukan ketiadaan makna. Justru ketika kita diem, kadang maknanya jauh lebih besar, dalam, dan banyak. Jadi mulai sekarang, coba singkirkan pemahaman bahwa yang namanya akting itu harus bergerak atau harus berdialog. Akting nggak selalu begitu. Diem juga akting tauk!
Maka dari itu, kalau kamu lagi main nih, terus kawan mainmu yang giliran dialog, kamu nggak cuma diem matung kayak batu dan nunggu dialog terakhir kawan mainmu terus kamu dialog, nggak gitu Bambang! Kamu diem itu mendengarkan baik-baik. Membuat tubuhmu merespon semua yang terjadi di depan matamu, semua yang tertangkap oleh panca indramu! Ketika kamu mendengarkan baik-baik, ada proses yang tetap terjadi di dalam. Kalau Stanislavski bilang “Operasional Dalam”. Kamu tetap berpikir, kamu tetap merasakan, meski kadang nggak semua kelihatan di di wajah atau di gerakan tubuh. Tapi kami pikir bukan nggak kelihatan, hanya terlalu kecil untuk dibaca. Kalau di psikologi mereka menyebut ekspresi yang sangat kecil itu micro expression. Jadi, tetap ada laku sebenarnya.
Dan satu lagi, coba hilangkan kebiasaan ini; Biasanya ini diajarkan ke anak-anak yang baru belajar akting. Kamu nggak perlu ngapalin clue dialog terakhir untuk memulai dialogmu! Yang kamu perlu lakukan, dengarkan dengan baik kawan mainmu ngomong, pikirkan dan rasakan baik-baik sesuai karaktermu, dan biarkan dialog itu muncul sendiri. Ingat, pada akhirnya dialog adalah buah pikir dan rasa, bukan buah nunggu dialog kawan main beres!
Tuh, kita kasih #taudikit, jangan mikir gitu lagi ya! Diem juga akting tauk!
Source: Sanford Meisner on Acting hal. 29