Bermain Konsisten Di Film, Ini 3 Tipsnya!

Selalu jadi masalah banyak orang, apalagi yang baru pertama kali nyemplung di film. Bahkan ketika ia adalah orang teater yang sebelumnya sering pentas. Kebanyakan akan kesulitan bermain secara konsisten di film. Bukan cuma konsisten, tapi relevan dan sesuai dengan tangga dramatik yang sudah ada di naskah. Terus gimana caranya bermain konsisten di film yang treatmentnya bisa scene terakhir di take pertama kali dan sebaliknya?
1. Pahami Karakter.
Kunci pertama tetep memahami karakter. Kamu harus memahami karakter dulu. Kamu harus tahu dulu karaktermu seperti apa dan kira-kira dalam banyak kondisi karaktermu akan berlaku seperti apa.
Pemahaman atas karakter ini menjadi dasar atas apapun yang akan kamu lakukan di film. Tanpa pemahaman yang baik atas karakter, jangan berharap bisa bermain konsisten. Jadi, lakukan segala upaya untuk memahami karakter.
2. Pahami Naskah.
Mau nggak mau kita bergerak berdasarkan naskah. Dunia karakter sepenuhnya ada atau berasal dari naskah. Ketika kamu ingin bermain secara konsisten di film, kamu mesti memiliki pemahaman atas naskah dulu.
Naskah ini mau ngomongin apa, alur dramatiknya gimana, ceritanya kayak gimana, karaktermu visinya apa, kenapa naskah ini ada, dan segala informasi tentang naskah harus kamu tahu. Tujuannya, agar kamu paham.
3. Buat Grafik untuk Bisa Bermain Konsisten di Film.
Nah, kalau kamu udah paham naskah dan paham karakter, baru nih bisa melakukan langkah ketiga ini. Kalian bikin grafik. Misal, di naskah ada 10 adegan. Kamu muncul di 10 adegan tersebut. Kalian bisa bikin grafik emosi.
Di adegan 1 emosinya 2, alasannya karena bla…bla…bla… tulis alasannya juga, jangan cuma angka dan grafik. Nanti permainanmu kerasa dihitung! Lakukan hal yang sama sampai adegan 10. Ketika kamu harus berhadapan dengan take film yang lompat-lompat, kamu tinggal lihat grafik aja. Kamu udah tau adegan itu ngomongin apa, emosimu seberapa, dan kenapa emosimu bisa segitu. Lebih mudah bagimu untuk bermain secara konsisten.
Sungguh sering terjadi. Ketidak konsistensian dalam permainan. Ingat kata Jean Benedetti. Mau nggak mau, acting itu secara artistik dibentuk dan dirancang! Ingat, dirancang ya! Tokoh dan tetek bengek tentang dimensi tokoh itu dirancang. Lakunya yang tidak boleh direncanakan. Entar nggak segar donk? Paham?