Emotional Memory, Apa itu? Mari #Taudikit!
Kalian seharusnya cukup akrab dengan istilah ini. Nama lain dari emotional memory ada banyak banget. Misalnya, Affective Memory, Recalling Memory, dan lain sebagainya. Tapi bagaimana metode ini muncul dan kenapa? Lalu siapa yang pertama kali mencatatkan metode ini?
Kalau kalian nanya siapa yang pertama kali mencatatkan metode ini, maka mungkin bukan Stanislavski, tapi seorang Psikolog Prancis bernama Theodule Ribot. Istilah ini pertama kali muncul di sebuah buku tulisan Theodule Ribot berjudul The Psychology of Emotions. Secara spesifik pembahasan soal bagaimana Ingatan Emosi bekerja bisa kalian baca di bab 9 yang berjudul The Memory of Feelings. Pada bab itu Theodule Ribot menulis penelitiannya tentang ingatan.
Kalau di keaktoran sendiri, sejauh yang kami bisa ketahui, affective memory atau emotional memory ini pertama kali digunakan atau mungkin lebih tepatnya dicatatkan dan dipopulerkan oleh Stanislavski. Menurut Bella Merlin, Emotional Memory pertama kali muncul tanpa sebutan (atau tidak disebut seperti itu oleh Stanislavski) ketika Stanislavski masih berusia 25 tahun. Ketika itu Stanislavski belum memiliki metode apapun. Sehingga ia hanya mengadopsi gaya akting karakter secara eksternal atau mimicry, atau meniru bentuk saja. Dalam perjalanan, Stanislavski merasa ada sesuatu yang kurang. Sesuatu itulah yang nantinya disadari oleh Stanislavski sebagai Affective Memory. Stanislavski kemudian mengadopsi istilah dari Theodule Ribot tersebut. Jika kita melihat timeline perkembangan metode Stanislavski, Emotional Memory atau Affective Memory ini muncul sebelum Physical Action.
Lalu apa yang dimaksud dengan Emotional Memory dan bagaimana Emotional Memory bekerja? Secara sederhana dijelaskan oleh Bella Merlin kalau si aktor mengambil ingatan dari kehidupan mereka sendiri dan/atau mengambil pengalaman personal yang sejalan dengan peristiwa yang dialami karakter. Setelah ingatan itu cukup kuat, aktor mulai menghubungkan ingatan itu dengan kondisi karakter mereka. Sehingga secara sederhana, karakter yang fiksi itu diisi dengan konten emosional yang nyata yang berasal dari si aktor.
Satu hal yang perlu kalian ketahui dan cukup penting adalah bahwa sejak terjadinya suatu peristiwa dimana Michael Chekhov memantik trauma personalnya dan membahayakan psikisnya, Stanislavski melarang pemakaian Emotional Memory dan lebih menyarankan menggunakan Physical Action dan Active Analysis. Tapi, meski sudah dilarang, masih ada beberapa orang, bahkan metode yang paling populer saat ini, yang menggunakannya. Ia adalah Method Acting Lee Strasberg. Sampai saat ini, setidaknya sejauh yang kami tahu, Emotional Memory adalah salah satu pilar dari Method Acting. Tapi kenapa ya masih dipakai? Bukankah metode itu berbahaya dan mungkin usang? Jangan-jangan Lee Strasberg tahu bagaimana mengantisipasi bahaya dari Emotional Memory itu? Atau… nanti kita bahas lagi deh. Masih baca-baca soalnya!
Tonton videonya di Youtube! Kita kasih #taudikit, sisanya kalian cari sendiri ya! Kalau menemukan sesuatu silahkan tulis di kolom komentar!
Source; Konstantin Stanislavsky oleh Bella Merlin, The Psychology of Emotions oleh Theodule Ribot.