Aktor Dilarang Ngaca!
Kaget ya? Atau nggak setuju karena kalian sering melakukan itu? Mau setuju atau enggak, larangan bercermin diucapkan sendiri oleh Stanislavski. Aktor disarankan untuk tidak berlatih dengan bercermin. Tapi kenapa?
Dalam sebuah peristiwa yang tertulis di buku Persiapan Seorang Aktor, dimana terjadi perdebatan antara para murid dan Torstov. Salah satu murid, Paul, salah satu murid bertanya pada Torstov yang merupakan perwakilan Stanislavski. Paul bertanya; “Bagaimana saya hanya bisa sampai pada seni reproduksi?”
Lalu Torstov menjawab; “Coba kau ceritakan lebih jauh pada kami cara-cara kau mempersiapkan Iago. Barangkali kita dapat mengetahui sebab musababnya,”
“Supaya pasti bahwa perasaan saya tergambar secara lahiriah, maka saya mempergunakan cermin” jawab Paul.
“Itu berbahaya sekali! Kau harus hati-hati mempergunakan cermin. Cermin mengajar seorang aktor untuk lebih mengamati kulit dan bukan isi sukma, baik sukma dirinya maupun sukma peranannya.” kata Torstov.
Jelas sekali yang dikatakan oleh Torstov bahwa ketika seorang aktor menggunakan cermin untuk latihan, ia akan cenderung mengamati luarnya saja tapi lupa pada jiwanya. Si aktor akan cenderung terpukau dengan bentuk-bentuk luar saja tanpa tahu bagaimana sukma dari karakter yang ia mainkan. Hasilnya, tokohnya memang punya bentuk luaran, tapi tidak punya nyawa.
Bukan hanya itu, ketika kamu menggunakan cermin, kamu secara otomatis akan mengoreksi dirimu sendiri dan secara tidak langsung membuat standar kebenaran hanya ada pada dirimu. Dimana itu adalah posisi yang sangat merugikan. Kenapa? Ketika kamu bermain, yang menonton bukan hanya dirimu! Tapi banyak orang! Dan, kalau kamu adalah standar kebenaran, bukankah ada banyak sekali subjektivitas di dalam dirimu? Ada banyak sekali selera di dalam dirimu. Alih-alih kamu berhasil menciptakan karakter sesuai kondisi si karakter itu, kamu malah menciptakan karakter sesuai keinginan atau seleramu yang sangat bisa jadi bertolak belakang dari kondisi karakter yang sebenarnya. Atau, secara sederhana, kamu jadi nggak objektif dalam menciptakan karakter!
Aktor bukan sepenuhnya dilarang bercermin, tapi setidaknya aktor menyadari apa yang berbahaya dari bercermin. Jika si aktor tidak bisa mengendalikan diri mereka sendiri, maka sebaiknya menghindari cermin. Jika si aktor merasa bisa mengendalikan diri mereka sendiri, yang mana cukup sulit, maka mungkin bercermin sah untuk dilakukan. Tapi jika kehendak, keinginan, selera, atau apapun itu sebutannya berada di alam bawah sadar, yakin kamu bisa mengendalikannya?
Terima kasih, viva aktor!