Acting dan Not-Acting dari Michael Kirby, Mari #Taudikit!

0
Acting dan Not-Acting

Udah pernah denger sama essay bikinan Michael Kirby ini? Banyak yang sepertinya salah paham dengan tulisan Michael Kirby, atau malah menangkap judulnya aja. Jadi, apa sih sebenarnya Acting dan Not-Acting itu? Sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam pembahasan Acting dan Not-Acting ini, Kirby memasukkan semua jenis dan gaya akting, tidak terkotak pada satu madzhab akting tertentu. 

Menurut Michael Kirby untuk memahami akting ada sebuah KONTINUM (dalam KBBI artinya RANGKAIAN). Dimana di ujung kiri ada Not-Acting dan di ujung kanan ada Acting. Kirby memulai penjelasan pada Not-acting. Ia menyebut bahwa pada skala ini pelaku (Kirby menyebutnya performer) tidak melakukan apapun untuk berpura-pura atau meniru, atau pun perilaku jenis apapun yang mendefinisikan akting. Tari dan beberapa teater dari Timur Jauh seperti Kabuki yang menggunakan petugas panggung (Disebut Kurombo dan Koken) yang hanya bertugas memindahkan setting atau menyiapkan teh, tidak menggunakan pakaian yang sesuai realitas cerita yang sedang terjadi (kostum) dan tidak masuk dalam struktur informasi naratif disebut tidak berakting.

Masih di skala Not-Acting, Kirby kemudian memunculkan istilah NONMATRIXED PERFORMING dimana secara sederhana berarti pelaku masuk ke dalam ruang pertunjukan, tidak melakukan kegiatan yang menjadi satu dengan peristiwa realitas (seperti kru panggung yang memindahkan set), dan tidak menggunakan kostum yang sesuai dengan peristiwa, serta tidak akting. Lalu pada skala berikutnya ada sebutan SYMBOLIZED MATRIX dimana para pelaku masih tidak berakting (menurut Kirby berakting artinya berpura-pura, meniru, mewakili, atau menyamar sebagai) tapi ia sudah memakai kostum yang mewakili sesuatu atau seseorang atau secara sederhana, kostum yang ia gunakan sudah masuk ke dalam realitas peristiwa. 

Di dalam SYMBOLIZED MATRIX elemen referensi (kostum salah satu contohnya) dipakai oleh pelaku tapi tidak dilakukan oleh pelaku. Maksudnya, misal ia menggunakan baju dokter. Ia tidak berlaku sebagaimana laku tubuh seorang dokter dengan standar akting yang rumit. Tapi ia berlaku sebagai dirinya sendiri saja. Semakin meningkatnya elemen referensi yang diterima akan sulit untuk mengatakan pelaku tidak berakting meskipun ia sebenarnya tidak melakukan apapun yang bisa didefinisikan sebagai akting. Lalu muncul skala selanjutnya yang disebut Kirby RECEIVED ACTING

RECEIVED ACTING kurang lebih adalah sebuah kondisi dimana pelaku sudah menggunakan kostum yang sesuai peristiwa, dan berada di setting yang sesuai dengan kostumnya, tapi tidak berakting. Contoh yang disebutkan Kirby adalah seorang pria berjas santa Claus yang sedang minum kopi di depan rumahnya di New York. Jika ia tetap dibiarkan di depan rumahnya, ia akan berada di SYMBOLIZED MATRIX. Tapi ketika ia dibawa ke sebuah rumah di pedesaan, dengan salju yang menumpuk di sekitar rumahnya serta beberapa rusa di depan rumah, kita bisa bilang bahwa ia adalah Santa yang sedang minum kopi di depan rumahnya. Tidak peduli seberapa biasanya perilaku si pelaku. Contoh lain seperti Ekstras di dalam sebuah film yang tidak melakukan apapun selain berjalan dan berdiri dengan kostum, bisa kita bilang mereka ada di skala RECEIVED ACTING. Menurut Kirby, RECEIVED ACTING hanyalah gelar kehormatan meskipun si aktor berusaha berakting, ia akan tetap dipandang tidak sedang berakting. 

Skala selanjutnya adalah SIMPLE ACTING. Dalam skala ini apapun yang dilakukan pelaku sudah masuk ke dalam ranah acting, tapi sederhana. Menurut Kirby, akting paling sederhana adalah akting yang hanya menggunakan satu elemen atau dimensi yakni emosi. Salah satu contohnya adalah sebuah pertunjukan berjudul Theatre of Paradise Now dimana aktor berjalan menyusuri auditorium dan berbicara langsung pada penonton. Mereka bilang “Saya tidak diizinkan bepergian tanpa paspor” dan dialog lain. Mereka tampak benar-benar merasakan emosinya. Mereka tidak bisa disebut akting dalam skala terakhir Kontinum Acting dan Not-Acting karena mereka masih menjadi diri mereka sendiri dan tidak memerankan karakter. Mereka juga ada di teater, bukan di tempat khayalan atau representasi atas tempat tertentu. Apa yang mereka katakan juga benar dalam realitas awam (memang ada yang boleh pergi tanpa paspor? Sudah jadi hukum internasional kan? Harus pergi dengan paspor?) Tapi mereka tetap bisa disebut akting karena menggunakan salah satu aspek, yakni emosi. Secara sederhana, mereka tetap berakting, tapi hanya ada dalam presentasi emosional mereka sendiri. 

Terakhir ada COMPLEX ACTING. Jika SIMPLE ACTING berarti pelaku hanya menggunakan satu dimensi saja, COMPLEX ACTING sebaliknya. Ia menggunakan banyak dimensi. Contohnya seperti si Santa yang meminum kopi di depan rumahnya. Jika ia diberikan adegan dengan emosi tertentu, lalu menciptakan tubuh fisik yang sudah tua, dilengkapi dengan tempat atau setting yakni rumah di pedesaan dengan salju yang melimpah, serta tambahan elemen lain dan semuanya dilakukan secara simultan, maka itu bisa disebut COMPLEX ACTING. Menurut Kirby, kompleksitas erat kaitannya dengan keterampilan dan kemampuan teknis. Masih menurut Kirby, semua orang bisa akting, tapi tidak semua orang bisa berakting dengan cara yang kompleks.

Buat yang belum pernah denger istilah ini, silahkan dibaca dulu. Kalau belum paham, silahkan disimpen dulu, siapa tahu besok-besok paham. Kita kasih tahu dikit aja ya, sisanya cari sendiri!

About The Author

Coba tulis pendapatmu!!!