[Flash Review] Bombshell; Perempuan dan Aib Besar FOX News

bombshell

Bicara tentang Bombshell maka kita juga akan bicara tentang perempuan. Itu kalimat pertama yang keluar dari kami setelah selesai menonton film yang dibintangi oleh Margot Robbie, Charlize Theron, dan Nicole Kidman. Bombshell adalah salah satu film biopic yang mengangkat tentang skandal besar pimpinan tertinggi FOX News. Soal cerita lanjutannya, kalian tonton sendiri saja ya. Film ini sepertinya tidak akan lama di bioskop. Ia tak mendapatkan banyak jam tayang dan sepertinya kalah dengan film Indonesia seperti Imperfect atau NKCTHI. 

Flash Review ini bebas spoiler. Jadi aman dibaca sampai akhir. 

 

 

Bombshell, Cara Bertutur yang Tidak Spesial

Maafkan kami, tapi memang itulah yang kami dapatkan. Cara Bombshell bertutur sama seperti kebanyakan film biopic lainnya kami rasa. Dramatik film ini bukan dramatik yang baru, mengejutkan, dan segar. Bahasa kerennya bukan dramatik yang avant-garde. Kami malah merasa dramatik film ini biasa saja. 

Sebenarnya ada yang menarik dari cara film ini menyusun dramatik dan membuat kejutan. Misalnya di awal, kami sempat berpikir bahwa film ini akan sepenuhnya bicara soal bagaimana politik bisa sangat tajam terhadap media. Tapi ternyata bukan itu yang Bombshell bicarakan. Konten itu semacam menjadi sebuah pengantar dan penjelas saja bahwa tokoh-tokoh dalam film ini adalah jurnalis yang bekerja dalam berbagai jenis tekanan. 

Mungkin itu kejutan yang kami dapatkan dari film ini. Setelahnya, kami tak mendapatkan kejutan apapun. Semuanya kemudian terbaca. Bahkan ketika kami sudah memutuskan untuk tidak membaca sinopsis film ini terlebih dahulu atau tidak membaca cerita skandal pimpinan FOX itu. Kami bisa menebak kemana arah film ini. 

Konten film ini lah yang bagi kami sangat spesial. Bagaimana ternyata dalam sebuah perusahaan media besar yang mungkin dalam pandangan masyarakat akan menjadi tempat yang baik dan memperjuangkan hal-hal yang baik-baik seperti perlakuan terhadap perempuan, nyatanya tidak. Nyatanya ada kebusukan yang menjijikkan dalam perusahaan sebesar FOX News. Ada perlakuan buruk pada para perempuan yang bekerja disana. Konten film ini memberi kami sebuah pengetahuan baru dan sebuah pemahaman sederhana bahwa perempuan harus melawan jika dirinya terancam, dimanfaatkan atau dilecehkan. And don’t give a f*ck with your job! When your boss is an asshole, kick his ass or leave that job.  

 

 

Charlize Theron Mengagumkan 

Maafkan kami yang meracau di sub judul yang pertama. Tapi setidaknya itu yang kami maksud. Semoga kalian paham. Harap maklum, kami memang tak tahu betul bagaimana cara menilai sebuah film secara keseluruhan. Jadi kami menulis impresi pertama saja. Kami lebih fokus pada keaktorannya. 

Kalau soal keaktoran di film ini, kami bahagia. Kenapa? Karena Charlize Theron kembali menunjukkan tajinya menciptakan tokoh yang hampir utuh. Capaian Charlize Theron di film ini sama seperti capaiannya di Monster yang berhasil membuatnya mendapatkan Oscar untuk pertama kalinya di tahun 2004 dan satu-satunya sepanjang karir Charlize. Dengan memainkan tokoh Megyn Kelly, Charlize berhasil menyabet nominasi di beberapa perhelatan penting, sama seperti tokohnya di Monster. Lewat tokoh Megyn Kelly, Theron berhasil masuk nominasi Golden Globe, Screen Actors Guild, hingga BAFTA. 3 perhelatan yang menurut kami menjadi tolak ukur siapa saja yang akan masuk nominasi Oscar tahun ini. 

Bagaimana ciptaan Theron? Kami akan menjelaskan tanpa berusaha spoiler. Theron berhasil menunjukkan capaian fisiologis yang menarik. Ia merubah warna suaranya, ritme tubuhnya, dan laku tubuh kecil lainnya. Ini yang jarang Theron ciptakan. Sementara untuk soal permainan emosi, Theron berada pada posisi average atau rata-rata. Tapi dengan capaian fisiologis macam itu, dan porsi emosi tokoh yang tidak banyak, kami rasa Theron berhasil ada di kualitas yang sama ketika ia menciptakan tokoh Aileen Lee Wuornos dalam film Monster. 

Bagaimana dengan 2 pemain lain? Margot Robbie dan Nicole Kidman? Kami rasa Margot Robbie, yang juga mendapatkan banyak nominasi lewat permainannya di film ini berhasil ada di capaian permainan emosi yang menarik. Karena juga porsi tokohnya memungkinkan untuk melakukan emosi-emosi besar. Seperti misalnya… rahasia! Kami tak akan mengatakannya. 

Lalu Nicole Kidman juga ada di kualitas penciptaan yang rata-rata. Tidak ada yang spesial dari penciptaan Nicole Kidman sama sekali. Tidak ada yang mengejutkan kami. Tidak ada capaian fisiologis yang tebal, permainan emosi yang kompleks, atau permainan emosi berlapis yang “mahal”. Kami hanya mendapat Nicole Kidman bermain rata-rata. 

Itu sedikit flash review Bombshell. Filmnya punya konten yang menarik tapi cara bertutur yang biasa. Permainan para aktrisnya memukau. Terutama Charlize Theron, separuh pada Margot Robbie, dan sedikit pada Nicole Kidman. 

Terima kasih, Viva Aktor

About The Author