Aktor dan Akting Menurut Jean Benedetti
Pertanyaan soal apa pengertian aktor dan akting hampir selalu dipertanyakan di awal pengajaran kelas akting atau pada siapapun yang sedang akan belajar akting. Semua pasti akan menjawab pengertian aktor dan akting setahu mereka dari apa yang mereka pernah lihat dan lakukan.
Tentu saja itu yang akan terjadi. Bukan kah itu memang sifat dasar manusia? Menyimpulkan dari apa yang mereka pernah lihat dan lakukan? Apakah salah? Tentu tidak. Tidak ada yang salah pada jawaban tentang pengertian aktor dan akting. Hal itu bisa jadi salah ketika siapapun kalian, bertahan pada pengertian personal sementara di sisi lain sudah ada yang mencatatkan pengertiannya dengan melalui serangkaian penelitian.
Naif dan sombong sekali bukan jika ada manusia macam itu? Apa salahnya membuka wacana baru pada pengertian aktor dan akting ketika memang sudah ada seseorang yang menelitinya sekian puluh tahun dan menuliskannya di sebuah buku. Salah satu yang sudah melakukannya adalah Jean Benedetti. Siapa itu?
Siapa Jean Benedetti?
Sebagian besar dari kalian mungkin tidak pernah mendengar nama ini. Agak aneh jika kalian belajar akting tapi tak pernah mendengar nama ini. Kenapa? Jean Benedetti adalah salah satu peneliti pertama dan terdepan tentang Stanislavski dan dunia akting.
Dilansir dari questia.com, Jean Benedetti lahir tahun 1930 dan mendapatkan pendidikan di Inggris dan Prancis. Ia adalah aktor terlatih dan seorang guru akting di sebuah sekolah drama bernama Rose Bruford College of Speech and Drama.
Belum pernah mendengar nama sekolah itu? Kalau mendengar nama aktor-aktor ini? Gary Oldman, Stephen Graham, atau Hayley Squires? Mereka adalah alumni sekolah drama ini. Jadi Rose Bruford College of Speech and Drama bukan sekolah drama sembarangan. Lulusannya adalah salah satu aktor terbaik dunia.
Kembali ke Jean Benedetti, ia pernah menjadi kepala sekolah Rose Bruford College of Speech and Drama dari tahun 1970 sampai 1987. Sekedar catatan, Gary Oldman mendapatkan beasiswa BA of Acting di sekolah ini tahun 1979. Tahun dimana Jean Benedetti menjadi kepala sekolah.
Selain menjadi seorang pengajar, ia juga merupakan penulis banyak naskah semi dokumenter untuk kebutuhan televisi. Jean Benedetti juga orang yang meneliti Stanislavsky serta Moscow Art Theatre, kelompok teater Stanislavsky selama puluhan tahun dan menghasilkan banyak buku dari penelitiannya tersebut. Mulai dari terjemahannya pada buku otobiografi Stanislavski, My Life in Art, lalu buku Stanislavski: An Introduction yang rilis 1982, lalu Stanislavski: A Biography yang rilis 1988, The Moscow Art Theatre Letters tahun 1991, dan banyak buku lainnya tentang Stanislavsky dan Akting.
Bahkan, buku trilogi Stanislavski, Persiapan Seorang Aktor, Membangun Tokoh, dan Creating a Role yang sebelumnya diterjemahkan ke bahasa Inggris dari bahasa Rusia oleh Elizabeth Hapgood dianggap tidak akurat. Sekarang ini terjemahan yang dipercaya akurat dan dipakai banyak orang adalah terjemahan Jean Benedetti.
Salah satu buku penting yang sudah ditulis oleh Jean Benedetti dalam dunia akting adalah The Art of the Actor. Buku ini berisi sejarah akting dari zaman kuno sampai modern. Bagi kami, The Art of the Actor adalah salah satu kitab wajib untuk memahami esensi akting. Di buku ini disebutkan pengertian aktor dan akting.
Pengertian Aktor dan Akting
Dalam buku The Art of the Actor yang ditulis oleh Jean Benedetti, pada halaman pertama, di bagian Introduction, di paragraf pertama, dituliskan;
Acting is a normal human activity. Everybody acts in one way or another almost every day. Children play and learn. Adults act and learn. Acting is a way of showing our understanding of the world and passing it on to other people. (Benedetti, 2007: 1)
Di paragraf pertama disebutkan pengertian akting yang paling dasar dan sederhana. Menurut Jean Benedetti akting adalah aktivitas manusia normal. Semua orang melakukan akting hampir setiap hari. Ditambahkan lagi oleh Jean Benedetti bahwa akting adalah jalan untuk menunjukkan pengertian kita pada dunia dan menyampaikannya pada orang lain.
Dari satu paragraf itu kita bisa tahu bahwa rupanya, selama ini sejatinya kita sedang berakting. Kami rasa pengertian itu relevan mengingat akting dalam bahasa Inggris adalah acting. Kata dasarnya to act yang dalam bahasa Indonesia berarti melakukan. Benar jika Jean Benedetti menyebut akting itu dilakukan semua orang. Karena pada dasarnya semua orang “melakukan” bahkan ketika mereka tidak melakukan apapun.
Jika kita berhenti pada pengertian ini tentu akan jadi rancu dengan apa yang selama ini kalian percaya soal akting kan? Jean Benedetti kemudian membedakan akting sebagai aktivitas manusia normal dengan akting profesional.
In professional acting there is a crucial leap. The basic impulse is there: the desire to communicate an experience of something that has happened, or might have happened, but it is done by pretending to be someone we are not. (Benedetti, 2007: 1)
Ada perbedaan besar antara akting dengan akting profesional. Salah satu yang perlu digaris bawahi dari penjelasan Jean Benedetti adalah bahwa kita menyampaikan sebuah pengalaman atas sesuatu yang pernah terjadi atau yang mungkin pernah terjadi tapi dilakukan dengan berpura-pura sebagai orang lain yang bukan kita. Garis bawahi itu. Berpura-pura sebagai orang lain yang bukan kita. Itu salah satu yang membedakan akting dan akting profesional.
Nyatanya itulah yang memang kita lakukan. Kita melakukan sesuatu (acting) tapi bukan sebagai diri kita. Maka bukankah tidak tepat ketika kalian, siapapun itu, mengaku sedang berakting tapi sebagai diri kalian sendiri? Kita mungkin bisa menyebut itu akting, tapi tidak bisa kita sebut sebagai akting profesional menurut Jean Benedetti.
Selanjutnya, Jean Benedetti menyebutkan perbedaan lain antara akting dan akting profesional. Begini katanya;
The difference between acting in life and professional acting proper is that the latter is planned, artistically shaped. The signs are selected. (Benedetti, 2007: 1)
Selain kita “berpura-pura sebagai orang lain yang bukan kita,” yang membedakan akting dan akting profesional adalah bahwa akting profesional direncanakan, dibentuk secara artistik dan tandanya dipilih. Dalam bahasa kami ada “proses kreatif” dalam akting profesional. Proses kreatif itu adalah tanggung jawab aktor. Ia harus mendesain aktingnya, merencanakan dengan baik dan artistik, dan memilih tanda yang tepat.
Perbedaan akting profesional dan akting ini tidak bisa kita biarkan berdiri sendiri. Kalian harus melakukannya selaras dengan pengertian akting dan prinsip akting lain dari tokoh lain seperti Lee Strasberg, Stanislavski, Stella Adler, atau tokoh keaktoran lain. Begitu juga dengan pengertian “dibentuk secara artistik”. Jangan menyempitkan pandangan tentang artistik dan berpikir bahwa artistik adalah sesuatu yang indah saja. Pembahasan soal sesuatu yang indah akan sangat panjang karena kita harus membahas teori estetika dan lain sebagainya. Kami tak menuliskannya disini karena akan kelewat panjang.
Jean Benedetti juga mengatakan bahwa proses kesenian seorang aktor profesional dibagi menjadi dua hal besar. Pertama adalah Inner creative process (Kami belum menemukan padanan bahasa Indonesia yang tepat, jadi biarkan bahasa Inggris saja), dan bentuk yang dihasilkan dari Inner Creative Process tersebut.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah “Siapa itu aktor?” menurut Jean Benedetti? Benedetti melihat pengertian aktor dari sudut pandang budaya barat. Menurutnya, seseorang yang disebut aktor dibagi menjadi dua. Pertama adalah siapapun yang mencari penghidupan dari bermain drama atau film, dan yang kedua adalah siapapun yang sudah mencapai keterampilan teknis tertentu yang membuatnya berani menggaransi bahwa pada tiap permainannya ia akan berada pada kualitas permainan tertentu. Pengertian kedua tidak melihat seberapa sering ia pentas atau bermain film.
Jadi dari pengertian itu kita bisa tahu bahwa sejatinya siapapun bisa disebut aktor. Asal dia sudah pernah pentas atau bermain film. Hanya saja ada aktor bagus dan aktor jelek. Tak perlu sok bijak dan mengatakan bahwa semua aktor bagus. Nyatanya memang ada aktor jelek.
Dari pengertian aktor dan akting menurut Jean Benedetti kita jadi tahu pengertian mendasar soal akting. Kami sengaja tidak menyebut akting dengan kata seni peran di artikel ini. Kenapa? Karena bagi kami, akting dan seni peran, setelah membaca pengertian aktor dan akting menurut Jean Benedetti adalah dua hal yang berbeda.
Menurut kami seharusnya kita tak lagi menyebut akting dengan kata akting. Kita harus menyebutnya seni peran atau berperan. Lalu kita tak harus menyebut para pelaku akting sebagai aktor dan aktris, tapi pemeran. Kenapa? Akan kita bahas di artikel selanjutnya.